Selasa, 21 Juni 2016

Sajak buat yg B'day


Detik berlalu berganti menit
Menit pun mengalun dalam putaran waktu
Hingga hari demi hari terlewatkan
Bulan pun berganti tahun

Usia tak terasa terpakai seiring perjalanan waktu
Umur pun makin berkurang seiring perayaan ulang tahun

Sejuta riuh terompet terdendangkan
Dalam indahnya perayaan birthday
Haruskah kita terbahagiakan
Ataukah justru bersedih

Bahagia atas bertambahnya usia
Atau sedih karna berkurangnya jatah hidup ini
Bangga dengan pencapaian dalam usia ini
Ataukah sedih atas tersia-siakannya sang waktu

Ceria atas pencapaian kualitas diri
Ataukah murung atas meruginya jiwa yang tak berubah

Muhasabah diri dalam terompet kejutan
Daripada tersadar dalam tiupan sangsakala Izroil

Oh wahai insan dunia
Perbaiki selalu tawakkalmu
Bersyukurlah atas karunia waktu
Waktu yang diberikan Sang Maha Pemilik Waktu

Jumat, 17 Juni 2016

Sukses itu Pilihan, aku pilih jadi Orang Sukses yang bijak, kamu??

Kehidupan adalah sebuah proses pembelajaran yang penuh perjalanan. Detik demi detik terlewati dan pastinya akan ada sebuah pembelajaran yang diperoleh. Sesederhana apapun itu pastilah ada hikmah dari sebuah kejadian.

Selama 24 jam kita lalui setiap momen dengan penuh perencanaan maupun tanpa plan. Namun yang pastinya akan ada hal-hal tak terduga yang mengetuk perjalanan kita.

Dan biasanya hal tak terduga itulah yang akan melatih kedewasaan kita, dalam hal bersikap dan bereaksi pada kondisi yang dihadapi.

Terutama pada kondisi dengan nuansa dan aura negatif seperti sebuah musibah, kecelakaan, kehilangan Seseorang, patah hati, dikhianati, dihina atau ditindas dan segala bentuk keadaan negatif lainnya.

Pada kesempatan ini, akan kita bahas mengenai PILIHAN. Segala kondisi baik positif penuh kebahagiaan maupun negatif yang penuh kesedihan, pasti akan menyelimuti kehidupan kita. Karena itulah perputaran roda kehidupan.

Namun apa yang membedakan orang sukses dan pecundang??
Apa yang membedakan orang cerdas dengan orang bodoh??
Apa yang membedakan orang bijak dan orang  tolol??

PILIHAN dalam menjalankan kehidupannya.
Langkah yang dipilih saat tertimpa sebuah permasalahan.

ORANG SUKSES melihat tembok penghalang mimpi sebagai TANTANGAN yang harus ditaklukkan, entah dengan memanjat maupun menghancurkan tembok tersebut.

Bagaimana dengan LOSER/ PECUNDANG??

Dia hanya akan melihat jeruji besi dimanapun dia melangkah, hanya akan ada tembok-tembok penghalang.

Dia hanya akan menemukan jalan buntu, atau pintu yang tertutup, hingga dia akan berbalik arah dan kembali ke titik awal atau berdiam di tempat hingga ada seseorang yang membukakan pintu itu baginya.

Mindset yang merasa terkekang itulah yang mengurungnya. Hingga dia tak mampu melihat tangga yang ada ditembok tersebut.

Hingga dia tak mampu melihat kunci yang menggantung di atas pintu tertutup tersebut.
Dia juga tak mampu melihat tali yang menggantung di deretan tembok penghalangnya.

Karena dia terlalu terpaku pada apa yang nampak, tanpa berusaha menggali lebih jauh atas sebuah permasalahan.

Para pecundang itu bagaikan orang yang terjebak dalam sebuah labirin yang sangat rumit, hingga dia berpikir tak akan sanggup keluar dari kondisi kenyamanan yang dia rasakan saat itu.

Jadi Orang Sukses adalah orang yang melihat lampu Hijau di persimpangan jalan.

Sedangkan Pecundang adalah orang yang hanya melihat lampu Merah di persimpangan, bahkan dimanapun dia berada.

Namun ingatlah, jadilah Orang SUKSES yang BIJAK.

Karena melihat lampu hijau dimanapun juga tidak baik, karena bisa kebablasan dan menjadi salah arah.

Bisa-bisa makin terperosok dalam jurang kegagalan jika selalu melihat lampu hijau tanpa perhitungan dalam melangkah.

Untuk itu, diperlukan sebuah KEBIJAKAN dalam bersikap, dengan demikian rambu kuning akan mengiringi setiap langkah kita menuju kesuksesan.

Melalui Kebijakan itulah, kita bisa melangkah dengan sangat mantap tanpa keraguan. Karena dalam sebuah kebijakan tersirat kebaikan.

Dan kebaikan selalu membawa kedamaian dalam hidup.

Jadilah orang sukses yang bisa hidup damai.

Jadi, salam sukses dan semoga kita adalah bagian dari orang-orang sukses yang bijak.

By. Riendra Siswin R
Malang, June 17th, 2016


#onedayonepost
#ODOP
#Motivasi
#motivasisukses
#menujusukses

Kamis, 16 Juni 2016

Sajak di senja hujan

Rintikan hujan badai yang menerpa kotaku...
Seakan memahami apa yang dialami para pelukis mimpi
Menelusur dalam kebisingan terpaan hujan yang melanda
Menerawang imaji kedalam relung sukma

Muncullah tanya akan kedukaan yang melanda
Apakah gerangan penyebab duka di hati
Yang menelisik tanpa disadari
Hanya seberkas lubang kesedihan mulai nampak

Secercah rasa hilangnya asa atas sebuah mimpi
Kedukaan atas sirnanya rona ceria dalam kanvas yang tertoreh
Buramnya aura yang tergores dalam kanvas kehidupan

Pelangi kehidupan pun mulai memudar
Indah sinar mentari mulai terselimuti kabut kelam

Oh.....wahai pelangi
Kapankah engkau bersinar kembali
Dalam rona warnamu yang penuh keindahan

Aku yang terdiam disini
Hanya mampu berjalan mundur
tuk menyusuri jejak jejak keindahan yang terlukis

Mengharapkan akan menutup jejak yang tergores
Agar luka tak dapat lagi tertorehkan
Agar pena emas kan menorehkan indahnya pelangi kehidupan

Rabu, 15 Juni 2016

Sepucuk salam rindu


Detik berdetak seiring perputaran sang raja hari
Melangkah dalam rana kehidupan penuh kebisingan
Menutup segala kenangan yang berlalu
Menghapus seberkas jejak kehidupan yang pernah terukir

Tatkala keheningan mulai menyeruak dalam relung sukma 

Tersadarkan akan hadir sang kehampaan
Kesunyian dalam penantian atas perputaran sang raja hari
Akankah waktu segera berlalu ke masa penentuan

Mengharapkan akan hadirnya seberkas bayang semu

Menanti sapaan hangat dari sang mentari pagi
Tuk melepas segala pekat atas rengkuhan sang rembulan malam
Mencairkan kebekuan dalam taman keterpakuan

Wahai yang tak sanggup kusapa
Melalui mentari pagi kutitipkan salam hangatku
Awali harimu dengan penuh senyum kebahagiaan
Lukislah pelangi dalam kanvas kehidupanmu

Torehkan tinta emas kesuksesanmu
Titihlah tangga menuju kecemerlangan
Rengkuhlah beban demi menguji peluangmu
Tantanglah sang petualang untuk melangkah dalam jurang


Jurang penuh kesempatan dalam kemajuanmu
Melompatlah dalam jurang peluangmu
Yakinlah tak selamanya jurang menakutkan
Karna ada tangga penyelamat di seberang jurang

Dan bersiaplah tersenyum dalam kebahagiaan
Merengkuh segala peluh keringat dalam kepuasan
Memandang indahnya sebuah proses pembelajaran
Menikmati kesuksesan dalam kedamaian

By. Riendra Siswin R
Malang, june 15th, 2016






Sabtu, 11 Juni 2016

Surat buat para kekasih pencari cinta

Wahai sang pujaan hati, tatkala mendengar indah buaian kata manismu. Bidadari buruk rupa akan terbang melayang ke dunia imaji penuh asa, bahkan sang bidadari super menawan pun akan terbuai akan indah pujian dan perlakuan istimewa sang pemuja sejati.

Tatkala janji saling terucap, saat itulah akan menjadi momen dunia serasa milik berdua (helloww..maksud loe?? Yang lain pada ngontrak gituch?? Seharinya berapa bu?? Wkwkwk.....sorry .... jadi gagal fokus, lets continue).

Seiring berjalannya waktu maka keindahan itu akan mulai terusik akan masalah komitmen, keluarga, status, pekerjaan, strata sosial, dan seabreg urusan duniawi lainnya.

Perlahan namun pasti segala hal bersifat materil pun mulai mengganggu indahnya cinta yang tak kenal embel-embel apapun.

Firstly, pihak keluarga pasti akan mulai menanyakan. Siapa kekasih kita, bagaimana latar belakang dan level keseriusannya.

Secondly, akan menanyakan apa tujuan masa depan kalian dan bagaimana.
Namun dikala ada pihak yang mulai melangkah untuk mengusik hal tersebut, maka disitulah akan tampak seberapa besar keseriusan dan harus dibawa kemana.

Apakah kamu dianggap sebatas temen having fun, temen sepintas lalu atau memang kamu dijadikan bagian dari impian masa depannya.

Disinilah akan muncul banyak alasan, kebohongan, janji manis hingga janji palsu bahkan bisa meretakkan sebuah hubungan yang sudah terjalin, tak peduli berapapun usia hubungan tersebut. Baik masih seumur jagung maupun sudah bertahun-tahun.

Lantas apa yang menjadi pengokoh cinta demi menahan terpaan fenomena badai materialistis yang muncul terhadap sebuah hubungan.

Komitmen yang diikuti dengan pembuktian, bila sebatas komitmen maka berhentilah sejenak and think twice.... pikirkan lagi apa pasangan anda benar-benar sejalan dan menjalani impian layaknya impianmu.

Namun bila komitmennya seiring sikap dan perbuatan yang ditunjukkannya, maka genggam erat tangan yang berusaha merengkuhmu.

Melangkahlah bersama dirinya, ukirlah kisah kehidupan kalian dengan pena emas yang melukis pelangi kehidupan dalam kanvas indahnya mahligai pernikahan.

Meski hal itu takkan mudah, tau kenapa??
Karena kita hidup dalam kemajemukan masyarakat yang memiliki beragam pandangan.  Tak semuanya mengakui sebuah cinta sebagai keagungan.

Justru banyak yang mengagungkan Harta, Tahta dan status sosial sebagai keagungan diatas segalanya.

Bila badai ini mengguncang kalian para kekasih yang sudah mengikat komitmen suci, maka kokohkan pegangan kalian dan hadapi badai itu bersama-sama.

Sambutlah perang keagungan itu dengan pedang kepercayaan dan perisai keteguhan kalian, serta berkendarakan cinta suci dan ketulusan bersama.

Maka, langkah terakhir yang harus kalian tempuh selanjutnya. Majulah bersama doa yang selalu mengiringi setiap langkah kebahagiaan yang kalian impikan.

~~~~~~~~

Ganbatte buat kalian para kekasih yang mencari cinta.
Trust that love never wrong, cause its essensial of life.

#onedayonepost
#ODOP

Jumat, 10 Juni 2016

Asa tanpa harap

Hari demi hari terlewati
Melalui secawan impian
Mengais sebutir asa kehidupan

Melewati hari dengan sapaan manis
Melalui goresan pena elektronik
Kau lukiskan sejuta senyum diwajahmu

Pelangi slalu kau lukis dalam benak penikmat karyamu
Mewarnai tiap kekosongan hati yang mendera
Membuka keindahan dalam pesona kelembutan

Wahai sang pelangi
Sambutlah sang mentari dengan senyuman
Peluklah sang raja hari dalam keteguhanmu
Percayalah jiwa yang kau sapa
Takkan lelah tuk menunggu pelangi
Menyambut indahnya mentari bersinar

Jumat, 03 Juni 2016

Aku tulang rusukmu, bukan pembantumu

Keindahan mentari yang mulai menyingsing di ufuk barat, lengkap dengan pesona sinar orange yang memancar di atas langit kotaku. Masih tak mampu menghapus lelahku atas rutinitas kerja di salah satu kantor pendanaan atau Finance di kota kelahiranku.

Suara deru mesin dari kendaraan para pengais rejeki yang hampir senasib denganku pun terdengar saling bersahutan, pertanda ingin segera sampai di tempat peraduan terindah. Sembari menunggu detik demi detik, meter demi meter agar segera tiba di rumah indah yang bernama keluarga.

Imajinasi pun sedikit melayang membayangkan sebuah kenyamanan merebahkan tubuh yang lelah ini dalam sofa bernuansa kuning kecoklatan, ditemani secangkir kopi hangat yang beraroma khas latte favoritku dan tak lupa alunan musik accoustic dari para musisi dunia.

"Hmmm....sungguh perfecto." gumamku sembari menunggu lampu hijau di salah satu perempatan yang memiliki waktu tunggu terlama menurutku.

Tin tin tin tin ......

Suara klakson mulai terdengar bersahutan saat lampu hijau. Aku pun mulai menjewer telinga dari motor Vario Merah favoritku,  kulalui kemacetan demi kemacetan dari sudut kotaku. Perjalanan selama 20 menit menuju kerumah aku habiskan untuk menghibur diri atas permasalahan kantor hari itu yang sungguh ribet dan cukup menguras emosi.

"Alhamdulillah, Griya Muslim! Akhirnya sampai juga" teriakku lebay saat melihat pintu gerbang perumahanku. Akupun segera memasuki komplek perumahan dan memakirkan sepeda di teras rumah.

Yah, disinilah rumah singgahku meski bukan perumahan mewah justru bisa dibilang aederhana namun aku bangga bisa membeli rumah ini meski masih mencicil dengan keringatku. Aku adalah Nayla Wulansari, seorang supervisor wanita yang terkenal tegas dalam pekerjaan namun seorang istri yang lembut.

"Assalamualaikum, mas Iqbal." Salamku pada suami yang kunikahi 2 bulan lalu, sambil masuk rumah dan mencari-cari keberadaan suamiku. Namun, saat aku mulai berjalan 3 langkah, yang kutemukan hanya lantai yang masih kotor karena tumpahan makanan burung, baju berserakan, sangkar burung yang berjajar tidak beraturan.

Kulanjutkan langkahku menuju ruang keluarga, kutemukan suamiku sedang bersantai melihat televisi sedangkan rumah masih penuh dengan cucian kotor, rumah berantakan,dll.

"Asyik bener liat tv-nya?? Sampai salamku tak dijawab!!" Sapaku pada pria hitam manis yang masih asyik lihat acara stand up comedy show di salah satu statiun TV Nasional.

"Oh iya, waalaikumsalam my honey. Sebentar yach, ini lho lagi asyik lihat acara komedi buat hilangkan jenuh." Sahutnya tanpa melihatku dan asyik dengan keripik singkong yang disantapnya sedari tadi.

"Itu sangkar burung kenapa berantakan di ruang tamu yach??" Tanyaku keheranan karena rumah yang tadi pagi sebelum berangkat sudah aku pastikan bersih, kenapa jadi kayak kandang kuda yach(#baca---berantakan).

"Oh iya, tadi siang ada tetangga main dan lihat-lihat gitu!! Makanya aku turunin dan tidak balik ke tempat seharusnya. Belum sempat!! Ntar aja kalau lagi gak sibuk!!" Jawabnya ketus.

"Oh gitu.... emang sibuk apa aja sih dari tadi??" Tanyaku lembut pada pria yang sudah menjadi pengangguran sejak 2 minggu sebelum pernikahan kita. Mas Iqbal resign dari kantornya di Karawang dulu demi aku. Karena aku tidak mau melepas pekerjaanku dan memang kalau dari segi posisi jabatan terlalu disayangkan kalau pekerjaanku harus dilepas.

"Ya pokoknya sibuklah, memang kamu saja yang punya kesibukan!!" Jawab Iqbal dengan nada tinggi.

"Oh, maaf mas Iqbal. Nay hanya ingin bertanya. Okay, silahkan dilanjutkan kesibukan di depan TV-nya. Biar Nay yang beresin semuanya." Jawabku lirih sambil menahan air mata yang mulai berkaca-kaca saat mendengar teriakan mas Iqbal.

Meski dengan segala kelelahan di raga ini, kubersihkan setiap jengkal kekacauan yang ada di dalam rumah, mulai dari beresin sangkar burung peliharaan mas iqbal, menyapu, mengepel, cuci piring, cuci baju hingga menyetrika. Aku harus bereskan di malam itu juga. Bahkan cacing di perutku yang sedari siang tadi memberontak pun aku abaikan hingga aku baru selesai sekitar jam 19.30 wib.

Belum selesai menjemur cucian, aku dengar suara teriakan dari ruang keluarga.

"Sayang, kamu buatin aku makan malam dulu gih. Ketawa melulu dari tadi liat nich acara, perutku jadi lapar!!" Pinta mas Iqbal tanpa menghiraukan aku yang masih bersibaku dengan seabrek pekerjaan.

"Iya, sebentar." Sahutku singkat sambil meletakkan cucian dan segera menuju kulkas yang ada di dapur. Beruntung aku bisa menemukan sedikit bahan makanan untuk diolah. Karena kelelahanku siang itu membuatku lupa untuk belanja buat makan malam.

Dengan cekatan aku buatkan tumis brokoli dan kroket daging. Tak selang berapa lama aku siapkan semuanya di meja makan. 

"Mas Iqbal, makan malam sudah Nay siapkan di meja makan."ucapku sambil berlalu dan melanjutkan cucian baju yang masih belum kelar.

"Oh, iya. Makasih honey. Lanjutin beres-beresnya yach!!" Sahut pria itu tanpa rasa bersalah atau sedikit kepedulian padaku.

Sambil menangis akupun melanjutkan pekerjaan rumahku sambil sedikit berbicara sendiri dalam benak.

"Kenapa kamu berubah seperti ini mas Iqbal??
Dulu kamu selalu mengkhawatirkanku, apa Nay sudah makan?? 

Apa Nay gak kecapekan?? Nay, jangan capek-capek yach kalau kerja??

Apa kamu membenciku sekarang??
Bukankah kau berjanji , bahwa dalam cinta ini kita lakukan segalanya bersama!!
Segala suka duka kita tanggung bersama??
Mana janjimu??

Setiap aku memintamu berbagi tugas rumah, terutama selama kamu diam dirumah, namun hanya keluh kesahmu akan sulitnya mendapat pekerjaan.
Aku pun diam dan gak pernah mengungkitnya lagi!!

Masih kurangkah pengorbananku??
Aku tak pernah menuntutmu menafkahi aku dengan uang!!
Karena aku tahu kamu masih berpenghasilan tak tetap atas bisnis jual beli burung!!

Aku pun tak pernah meminta sepeserpun, berapapun kau beri aku, aku selalu menerima dan menghargainya bahkan sangat bahagia atas itu!!

Aku cukupkan segala kebutuhanmu!!
Aku gak menuntut banyak darimu....
Aku tak meminta rumah mewah, berlian yang berkilau...

Cukup bantu aku semampumu....
Cukup support aku dikala aku terjatuh
Cukup jadilah sandaranku saat aku lelah

Cukup sambut aku dengan senyuman hangat
Cukup bantu aku mengerjakan hal sepele di rumah
Kita kerjakan semuanya bersama-sama seperti janjimu dulu

Ingat...
aku istrimu yang seharusnya kau lindungi dan kau rawat dengan baik
bukan pembantu yang mengurusimu 24 jam

Aku kekasihmu yang seharusnya mendapat kasih sayang dan perhatianmu
Bukan mesin pencetak uangmu yang bisa dimintai uang seenakmu

Aku tulang rusukmu yang seharusnya kau bimbing dan kau rengkuh
Bukan pelayan yang kau suruh bekerja nonstop 24 jam

Bahkan pelayan saja punya jam kerja sebatas 8 ato 12 jam perhari.

Aku juga manusia yang perlu istirahat
Aku juga manusia yang perlu perhatian dan kasih sayang
Aku juga manusia yang ingin bersenang-senang
Aku juga manusia yang ingin punya kebebasan waktu buat ME TIME...

Sepanjang malam aku beres-beres sambil meratap dan terus menitihkan air mata. Namun apa dayaku sebagai seorang istri yang terlanjur mengikat janji dihadapan keluarga dan orang-orang yang mencintaiku demi menjalin hubungan bersama orang asing yang awalnya aku kira sangat menyayangiku. Meski dia tak pernah berpaling pada wanita lain. Namun sikapnya selama 2 bulan pernikahan kami benar-benar menyiksa lahir dan batinku.

~~~~~~~~~ End Story ~~~~~~~~~

Buat kalian para pria ataupun para suami, pahamilah...bahwa wanita adalah wanita rapuh namun sekaligus tegar dan tangguh.

Rapuh karena dia perlu sandaran dan perhatian serta kasih sayang kalian.
Tegar karena dia mampu menyembunyikan kesedihan, kekecewaannya pada kalian.
Tangguh karena dia sanggup mengurusi kamu hampir 24 jam nonstop sepanjang hari tanpa menunjukkan rasa lelah, letih dan kecapekan yang teramat sangat.

Sekarang kami para wanita bertanya, sanggupkah kalian seperti kami?? Sanggupkah kalian menjadi atau berada pada posisi Nay??
Bila tidak, maka ingatlah....

Perlakukan istrimu selayaknya mereka seharusnya diperlakukan.
Istrimu adalah pendampingmu bukan pembantumu.

Istrimu adalah kekasihmu dan tulang rusukmu, jadi jangan sekali-kali menginjaknya atau merendahkannya karena dia harusnya ada disampingmu.
Istrimu adalah ibu dari anak-anakmu yang akan menjadi pendidik mereka bukan baby sitter.

#onedayonepost late post for 27 april 2016
#ODOP
#cerpen

Review foundation budget 150k

Hai blogger readers, Aku bukan seorang beauty blogger profesional, namun cukup mencintai dunia makeup sebatas hobby dan kebutuhan haria...