Minggu, 28 Februari 2016

Why I excited with ODOP?

Kenapa Yach Aku sangat Tertarik dengan ODOP (One Day One Post)?

Sejak kecil, aku sangat suka sekali membaca hasil karya para penulis di bidang sastra seperti puisi, quote, cerpen dan berbagai karya lain yang jelas mampu menambah wawasan. Seiring berjalannya waktu keinginanku berubah dari seorang penikmat karya, menjadi pencipta karya itu sendiri. Meski hasil tulisan yang aku buat selama ini masih sebatas buku diary ku. Maklum saja aku adalah anak yang besar di lingkungan bukan pecinta sastra dan study di jurusan teknik elektronik (hal yang sangat bertolak belakang dengan dunia sastra dan tulis menulis) .
Seiring berjalannya perkembangan teknologi dan munculnya situs blogger membuatku mulai tertarik untuk bergabung. Namun aku bingung apa yang harus aku tulis, bukan karena tidak punya ide yang ditulis , namun karena selama ini tulisan ku adalah sebatas curahan hati ku dalam buku diary, dan aku beradu argumen dalam diriku sendiri. "Apa? Kamu mau publikasikan isi hati atau kesedihanmu? Apa kamu sudah gila (dalam hatiku berkata) atau kamu ingin jadi bahan tertawaan bagi haters mu? ".  Aku pun selalu mengurungkan niat untuk mempublish coretan penaku yang telah kubuat selama ini terutama saat aku sedang bersedih. Jadi meski sudah memiliki blog selama 4 tahun, namun hanya sekitar 4 posting yang aku publikasikan.
Namun setelah aku mulai bergabung dengan salah satu grup sosmed facebook buat para penulis (komunitas bisa menulis) , aku mendapat informasi mengenai gerakan One Day One Post (ODOP).  Sesaat aku berpikir..."wow, pasti ini khusus para penulis profesional yang sudah menelurkan karya-karya hebat yang bertebaran di toko buku". 
Ketertarikanku pada dunia penulisanlah yang membuatku penasaran seperti apa cara berpikir para penulis , bagaimana mereka tak pernah kehabisan ide cemerlang dan selalu mampu menemukan kata-kata indah dan inspiratif.
Akhirnya aku pun membuka link mengenai ODOP, dan disana aku membaca blog Bang Syaiha (Pencetus ODOP), dan kutemukan kalimat yang menarik yaitu "Tanpa dokumentasi kalian tidak melakukan apapun" . 1 kalimat itulah yang memicu saya untuk bergabung ODOP dan terutama memicu saya untuk menulis dan mengabadikan perjalanan hidup saya. Benar juga yach, sama halnya kalau kita pergi jalan-jalan ke suatu tempat , cukup ambil foto di lokasi yang menjadi icon/ciri khas, dan tanpa banyak komentar  langsung posting di instagram maka kita sudah bicara banyak melalui dokumentasi tersebut. Begitu juga melalui dokumentasi tulisan , kita bisa bicara banyak tentang siapa kita dan apa yang telah kita pelajari dalam hidup ini.

Awalnya saya takut kalau ikut ODOP nanti akan kehabisan bahan tulisan bagaimana atau berbagai keraguan lain, namun berkat kata-kata itu tiba-tiba semua kekhawatiran itupun menghilang.
Tahukah kalian, bagaimana aku bisa menghilangkan ketakutan itu?
Setelah aku pikir-pikir, benar juga yach, kita punya waktu yang sama 1x24 jam perhari. Mungkin sekitar 5 jam kita gunakan untuk istirahat, jadi kita masih punya 19 jam waktu untuk belajar dan beraktifitas, masa dari 19 jam itu tidak ada satu hal pun yang tidak bermanfaat. Aku yakin meski sepele pasti dalam 1 hari kita pasti belajar sesuatu atau mengalami suatu hal maupun kejadian yang dapat kita abadikan atau kita sharing kepada orang lain, Betul tidak?
Jadi kenapa juga harus takut, One Day One Post (ODOP) why not? Aku pasti bisa , yang penting tetap menyimpan semangat dan terus memotivasi diri . Tidak perlu ambil pusing mengenai hasilnya nanti bagus atau tidak, disukai dan diminati atau tidak, yang penting aku akan terus mencoba dan belajar, dan suatu saat aku pasti mampu menghasilkan sebuah karya yang berbobot dan mempesona. Meniru seorang Thomas Alfa Edison yang menemukan 10000 cara yang tidak tepat untuk membuat sebuah bola lampu. Tapi aku yakin bahwa tidak harus sampai 10000 kali , aku akan temukan cara yang tepat untuk menulis dengan sangat bagus dan lihai serta menghasilkan sebuah karya yang mengagumkan.
Aku saja bisa, pasti kalian juga bisa. #tetapsemangat

Riendra Siswin R
#ODOP , #OneDayOnePost , #belajarmenulis


1 komentar:

Ditunggu kritik sarannya yach kak!

Review foundation budget 150k

Hai blogger readers, Aku bukan seorang beauty blogger profesional, namun cukup mencintai dunia makeup sebatas hobby dan kebutuhan haria...