Sabtu, 15 Juli 2017

Get Well Soon



Kringgg........

"Hallo,  iya.. Iya!  Ini bentar lagi udah mau sampai di lokasi.  Sabar dikit kenapa,  rempong sekali,  kayak mau kiamat saja! " suara keributan yang terdengar bercampur hiruk pikuk keramaian jalanan kota.
Suara laju motor matic tua itu makin terdengar cukup keras dan bising. Tak lama kemudian terdengar suara klakson saling  bersahutan dan akhirnya hal tak terduga pun terjadi.

Brakkkk........

Suara yang terdengar saat aku terjatuh karena kelalaian seseorang. Hingga tubuh rapuhku pun harus membelai aspal jalanan berwarna pekat dengan wangi khasnya yang menyengat tatkala terpapar sinar matahari yang terik.

Aku yang terkapar kaku sudah tak mampu merasakan tiap bagian raga ini, hingga kesadaranku pun perlahan sirna. Seolah diri ini merasa itu adalah moment saat aku harus menutup usia.  Namun kucoba memaksakan diri dan mulai menatap keadaaan di sekitarku sesaat setelah kecelakaan terjadi.

Kutatap tubuh ini yang penuh luka-luka hingga ragu akan bagian vital pada ragaku apa masih berfungsi dengan baik. Tak lama kemudian mulai sayup-sayup kumendengar gemuruh keriuhan disekelilingku. Dan di antara orang-orang yang mengitariku ada sosok malaikat penolong yang menjauhkan diri ini dari empuknya kasur jalanan.

Setelah itu perlahan kesadaran ini mulai pudar hingga aku tak mampu mengingat lagi apa yang terjadi setelah orang itu memindahkan tubuhku. Yang kuingat saat membuka kedua mata ini, diriku sudah berada di sebuah ruangan yang sedikit redup disekelilingnya namun ada seberkas cahaya yang sangat terang dan menyilaukan menyinari tepat diatas tubuhku. Lalu disisi kananku dapat kulihat walau dengan tak jelas berbagai alat kecil seperti gunting, pisau, pinset dan beberapa alat lainnya yang tertata rapi dalam satu wadah berbentuk persegi.

Dan kemudian ada sekelebat bayangan mendekatiku.
"Sepertinya bagian ini harus ditransplantasi agar dia bisa kembali normal, tapi kita harus memberitahukan hal ini dulu pada seseorang terlebih dahulu. Bagaimana menurutmu, Bro?" tanya sosok itu pada partnernya yang berkacamata.

"Gak perlu, Sob. Ini sudah urgent, langsung kita tangani saja sebelum terlambat dan bisa menyebabkan malfungsi pada bagian lainnya." jawab si kacamata dengan gaya sok jeniusnya.

"Apa ?? Seenaknya aja main ganti, emangnya mereka yakin bagian itu harus diganti ? Jangan ngawur, jika terjadi malpraktek, awas kalian !!" kesalku atas percakapan mereka sebelum kesadaranku sirna.

Entah berapa lama aku pingsan sebelum akhirnya kesadaranku perlahan pulih setelah dua orang tadi mengkorek-korek bagian vital pada tubuhku.
"Syukurlah semua berjalan lancar. Kondisinya udah kembali normal walau penuh luka-luka pada bagian luar." ucap sosok yang tadi mengoperasi diriku dengan gaya sok keren sambil menyisir rambutnya dengan tangan kanan.

"Allhamdulilah." ujar sesosok wanita berhijab dengan ekspresi penuh kelegaan sambil memandangku yang terkapar di atas meja kayu.

Lalu tiba-tiba pria yang berkacamata meraihku dan menyerahkan diri ini pada wanita tersebut yang tak lain adalah pemilikku. "Ini hpnya, tolong dijaga dengan baik. Kasihan, masih bagus kok barangnya." dan tuanku pun hanya tersipu malu mendengar ucapan si kacamata. "Oh iya, berapa biayanya?" tanya pemilikku dengan masih tersenyum. "Rp 450.000 aja, itu udah termasuk bagian ic power yang diganti juga jasa servisnya." jawab si sok keren yang sedari tadi membelai rambutnya.

"Ok." ujar pemilikku sambil membuka tas mininya yang berwarna pink dan sedikit usang. Dan sesaat kemudian ia menyerahkan beberapa lembar kertas berwarna merah serta biru yang terlihat masih kencang.

"Makasih, Mbak. " ujar si sok keren dengan senyum genitnya. Tuanku hanya tersenyum tipis, kemudian ia bergegas meninggalkan tempat itu setelah menaruhku di dalam tasnya. Syukurlah kini diriku telah kembali normal walau tubuh ini sudah tak semulus saat pertama kali dibeli. 

Kuakui memang tuanku orangnya rada kasar namun ia cukup peduli padaku, buktinya ia langsung membawaku ke tukang servis begitu tahu kondisi diri ini ketika terjatuh dari motor saat ia asyik menelepon kekasihnya sambil berkendara, dimana kala itu aku diletakkan di sela-sela helmnya. 

Rasa syukurku pun tak habis-habisnya karena tukang servisku adalah sosok yang profesional dalam pekerjaannya. Hingga diri ini tak berminggu-minggu berada dalam tumpukan pasien-pasien lainnya yang mungkin sudah tak tertolong lagi. Kini aku pun harus kembali melayani dan menemani tuanku dalam mengisi segala aktifitasnya yang begitu sibuk.

Entah sampai kapan aku mampu melayaninya. Yang kutahu bahwa diri ini akan setia hingga tidak adanya aliran elektrik merambat ditiap jalur nadiku atau hingga tuanku bosan dan menggantiku dengan sosok baru yang mungkin lebih canggih dan mulus. Tapi sebelum itu terjadi, aku bersumpah akan mendedikasikan hidupku untuk melayaninya.

The end. 

#onedayonepost
#kelasfiksiodop
#tugaspertama

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ditunggu kritik sarannya yach kak!

Review foundation budget 150k

Hai blogger readers, Aku bukan seorang beauty blogger profesional, namun cukup mencintai dunia makeup sebatas hobby dan kebutuhan haria...