Minggu, 17 April 2016

Anak2 Vs Kanvas (pendidikan karakter anak)

Pendidikan Karakter pada Anak

Anak adalah anugerah terindah dalam sebuah keluarga. Kehadiran mereka merupakan berkah yang tak ternilai harganya. Namun terkadang kesibukan orang tua yang katanya sich untuk membahagiakan anak, justru menjadi bumerang dan tanpa disadari mengabaikan perkembangan dan pertumbuhan sang anak karena sibuk.

Pertumbuhan dan perkembangan sang buah hati sangatlah penting, karena didikan awal itulah yang menjadi dasar karakter, pola pikir dan pondasi bagi masa depan anak. Bayi, anak-anak bagaikan kertas putih / kanvas yang polos, bersih, murni tanpa ada noda. Torehan tintalah yang akan melukis dan mewarnai kertas putih itu. Begitu juga Anak-anak, mereka polos dan bersih, dan torehan tinta kehidupannya diawali dan dilukis oleh orang tua atau keluarga terdekatnya.
Pendidikan keluargalah sebenarnya penentu awal peringai sang anak.

Mengutip apa yang diungkapkan Dorothy Law Nollte:

Jika anak dibesarkan dengan celaan, maka ia belajar memaki
Jika anak dibesarkan dengan permusuhan, maka ia belajar berkelahi
Jika anak dibesarkan dengan cemoohan, maka ia belajar rendah diri
Jika anak dibesarkan dengan penghinaan, maka ia belajar menyesali diri
Jika anak dibesarkan dengan toleransi, maka ia belajar mengendalikan diri
Jika anak dibesarkan dengan motivasi, maka ia belajar percaya diri
Jika anak dibesarkan dengan kelembutan, maka ia belajar menghargai
Jika anak dibesarkan dengan rasa aman, maka ia belajar percaya
Jika anak dibesarkan dengan dukungan, maka ia belajar menghargai diri sendiri
Jika anak dibesarkan dengan kasih sayang dan persahabatan, maka ia belajar menemukan kasih dalam kehidupannya

Jadi segalanya kembali kepada orang tua, pepatah "buah jatuh tidak jauh dari pohonnya" Sangat tepat sekali karena seperti orang tua mereka lah peringai, karakter, sikap dan perilaku anak. Karena anak adalah cermin besar dari orang tua. Ingat bahwa anak selalu memperhatikan sikap orang tua mereka. Saat masih kecil, mereka akan melihat, mempelajari dan menirukan segala hal yang dilakukan orang terdekatnya terutama orang tua.

Kesimpulannya, bagi seluruh orang tua maupun calon , harap mulai menjaga sikap terutama di depan anak-anak. Berilah contoh baik bagi mereka. Didiklah mereka dengan kasih sayang, toleransi, pengertian, kelembutan dan persahabatan. Bila anak melakukan kesalahan jangan langsung dimarahin atau dihukum, beri penjelasan terlebih dahulu apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan. Beri pemahaman pada anak dengan perkataan lembut dan perhatian penuh, maka dia akan mengingat dan takkan mengulanginya lagi.

Penulis yakin tak ada satu orang tua pun di dunia ini yang menginginkan anaknya tumbuh menjadi anak yang bandel, dan tidak bisa diatur. Karena anak adalah sepolos kertas dan kanvas. Jadi apapun yang muncul pada akhir sebuah karya di kanvas tersebut, itulah hasil karya kalian wahai para orang tua, itulah hasil torehan kuas kuas kehidupan yang orang tua lukis selama masa perkembangan anak. 

Jadi, melukislah wahai orang tua, dengan Kuas Kasih Sayang, Cat yang penuh kelembutan, dan penuhi kanvas kehidupan anak dengan Warna - warna senyum kebahagiaan.
Dan bersiaplah menikmati maha karya terindah kalian di usia senja kalian dengan senyum kepuasan.

Sekian sharing dari penulis moga menjadi renungan bagi para orang tua dan calon orang tua di seluruh penjuru bumi ini.
Terima kasih atas kesediaannya membaca dan berbagi renungan ini.

#OneDayOnePost
Late.post for jumat 15 April 2016

1 komentar:

Ditunggu kritik sarannya yach kak!

Review foundation budget 150k

Hai blogger readers, Aku bukan seorang beauty blogger profesional, namun cukup mencintai dunia makeup sebatas hobby dan kebutuhan haria...