Wahai pujaan hatiku
Senyummu bagai cahaya rembulan
Kasihmu bagai hangatnya sinar matahari
Senyummu bagai cahaya rembulan
Kasihmu bagai hangatnya sinar matahari
Kesempurnaan sang Maha Karya terlukis dalam wajahmu
Melalui pena khayal ini kan kulukis pada bintang
betapa aku merindu dan mengharapkan dirimu sayang
Melalui pena khayal ini kan kulukis pada bintang
betapa aku merindu dan mengharapkan dirimu sayang
Tak dapatkah kau liat bintang malam ini
Tak tahukah kau bahwa bintang bintang itu tersebar karna diriku
Sebanyak bintang yang kau lihat di malam ini...
Sebanyak itu pulalah kerinduanku padamu
Tak tahukah kau bahwa bintang bintang itu tersebar karna diriku
Sebanyak bintang yang kau lihat di malam ini...
Sebanyak itu pulalah kerinduanku padamu
Rintik air hujan mulai merenggut cahaya rembulan dan bintang
Hembusan angin malam ini mulai membekukan jiwa
Kuingin kau hadir tuk menyelimuti hati yang membeku
Hembusan angin malam ini mulai membekukan jiwa
Kuingin kau hadir tuk menyelimuti hati yang membeku
Wahai pangeran hatiku
Ingin Ku sampaikan kerinduan yang tak tertahankan
Di kesunyian malam kumenangis dalam diam
Namamu selalu kusebut dalam setiap Doa dan asaku
Ingin Ku sampaikan kerinduan yang tak tertahankan
Di kesunyian malam kumenangis dalam diam
Namamu selalu kusebut dalam setiap Doa dan asaku
Wahai hujan dapatkah kutitipkan salam rinduku padanya
Wahai gelapnya malam sanggupkah kau selimuti kesendirianku
Wahai gerimis kau turun perlahan membasuh hati yang dahaga ini
Kesejukanmu menenangkan hati yang gundah
Wahai gelapnya malam sanggupkah kau selimuti kesendirianku
Wahai gerimis kau turun perlahan membasuh hati yang dahaga ini
Kesejukanmu menenangkan hati yang gundah
Wahai sang pangeran cinta
Untaian kata apa yang harus aku rangkai
Bagaimana harus kutorehkan tinta tuk sampaikan rasa ini
Bagaimana harus kutorehkan tinta tuk sampaikan rasa ini
Tahukah kau pelangi yang terlukis di langit
Tahukah kau betapa anggun dan indanhnya sang pelangi
Tahukah kau bila ada satu warna yang hilang
Tahukah kau betapa anggun dan indanhnya sang pelangi
Tahukah kau bila ada satu warna yang hilang
Keindahan itupun akan memudar bersama sang waktu
Aku adalah pelangi hatimu
Sadarkah kau betapa lengkapnya hidupmu atas hadirku
Sadarkah kau siapa pelukis warna dalam kehidupanmu
Senyum dan canda tawakulah yang selalu kau nantikan
Sadarkah kau betapa lengkapnya hidupmu atas hadirku
Sadarkah kau siapa pelukis warna dalam kehidupanmu
Senyum dan canda tawakulah yang selalu kau nantikan
Bila aku pelangi maka jadilah langitku
Bila aku pelangi berdoalah agar hujan selalu datang
Dan tunggulah hadirku setelah hujan mereda
Bila aku Pelangi temukan diriku dalam pesona telaga
Bila aku pelangi berdoalah agar hujan selalu datang
Dan tunggulah hadirku setelah hujan mereda
Bila aku Pelangi temukan diriku dalam pesona telaga
Nb. Thanks to my friends Vio and Surya.
Ini adalah karya kita bertiga yang terabadikan melalui Blog , karena karya sebatas balasan puisi lewat chat akan terhapus oleh sang waktu.
#OneDayOnepost
Late post for 14 april 2016
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Ditunggu kritik sarannya yach kak!