Minggu, 10 April 2016

Cerpen: Mimin dan Uang Bulanan

Kisah Mimin dan Uang Bulanan

Mimin siang itu sudah dengan wajah ceria dan bahagia sedang menanti bertemu pujaannya. Pria tampan ber jas hitam dengan kemeja putih rapi, tak lupa dasi merah maroon itulah yang sedang dinantinya di ruangan yang sedikit luas dan ber-AC.

Setelah berdebar-debar menanti sejak pagi, akhirnya tepat pukul 10.00 pagi, dia bertemu kekasih pujaannya. Perlahan namun pasti kekasih mimin pun mendekat menghampirinya.

"Selamat Pagi, Cantik" sapa Pria Ganteng
"Good Pagi Selamat Morning, Cakep" balas Mimin dengan senyum manja.
"Jadi, untuk bulan ini si Mimin dikasih jatah uang bulanan berapa nih? " lanjutnya
Sambil tersenyum ramah, " Khusus bulan ini ga usah banyak-banyak yach, 1.5juta aja yach, moga aja bisa cukup"

Dengan sedikit emosi dan manyun, wanita bertubuh ramping itu pun menyahut "Helloww, loe pikir gampang apa, bayar cicilan sepeda, kontrakan rumah, tagihan listrik ma air, belum pulsa hp, trus buat biaya makan tiap harinya, belum lagi beli susu buat anak2 kelak"

Dengan ekspresi shock "Sejak kapan kamu punya anak? Koq buat beli susu anak2?"
Sambil senyum2 salah tingkah mimin menjawab " Oh iya yach, kan mimin belum punya baby....hehehe, tapi kan suatu saat pasti punya. Apalagi kalo Abang makin sayang ama adik Mimin"
"Hah, maksudnya?" Abang cakep garuk garuk kepala kebingungan
"Hehehe...lupakan saja... gak perlu dibahas, adik bahas yang tadi aja.....abisnya Abang ganteng nya sich bikin aq naik darah tadi" lanjut Mimin mengalihkan kebingungan si Abang.

"Lho...Koq Abang buat kamu jadi naik darah?" Sambil bertanya kebingungan
"Abisnya, 2 bulan lalu Abang kasih Mimin jatah bulanan. Tru tiba2 dapat 1 minggu uangnya diminta lagi sebagian"

"Oh...yang dulu itu, Abang benar2 ada keperluan darurat karena keponakanku masuk rumah sakit jadi terpaksa dech harus dipinjam dari alokasi yang biasa diberikan ke Mimin" sahut Abang untuk pembelaan.

"Lha teruz kalo yang bulan kemarin kenapa juga ngasihnya juga dikit, mimin pun ga berkomentar apapun. Mimin terima dengan ikhlas, tapi dengan menyuruh orang lain, wanita cantik pula, Abang pun mengambil sebagian uang yang diberikan ke Mimin. Sakit tahu abang rasanya....bagai ada pisau beracun yang menghujam di jantung adik"

"Oh...kalo yang kemarin, maafkan Abamg karena abang sedang terbaring di rumah sakit dan itu untuk membayar tagihan pengobatannya" jawabnya singkat

"Lagipula kan yach gak apa apa kan , abang pinjam dulu demi kesehatan abang dan kalo ga gitu kan , abang juga ga bisa bertemu Mimin sekarang ini" tambahnya

"Oh.iya sech... hu uhm...Moga abang sehat selalu. Tapi tetep aja Mimin sakit hati, Abang sich ga paham perasaan Mimin. Bagaimana abang mempermainkan perasaan aku. Abang datang dan pergi sesuka hati, tidak jarang juga abang hanya datang kalo ada maunya saja. Udah gitu abang suka menaikkan hati Mimin ke atas awan dengan menitipkan uang bulanan dengan nominal yang sangat besar. 
HATI adik senang bukan main, berasa adik orang paling spesial di Mata Abang....namun gak jarang juga Abang banting hati adik yang sudah terlanjur di Awan dengan mengambil uang tadi seenaknya apalagi yang mengambil adalah wanita lain. Sakit Abang hati adik Mimin" dengan penuh emosi mimin mengungkapkan isi hatinya.

Sontak seluruh isi ruangan memandang Mimin dan Pria Tampan tadi. Dan dengan ekspresi shock kebingungan Abang cakep bilang " lho .. lho.... Haloww Mbak Teler Bank , Halo Mbak Mimin? Apa anda baik baik saja?  Apa adik Mimin sedang Demam? "

" ya wajar kan aku kasih uang ke mbak dan nitip ditabung ke bank tempat mbak bekerja dan sewaktu-waktu aku butuhkan aku tarik lagi dananya" lanjutnya

Sambil tertunduk malu dan cengar cengir mimin berkespresi minta maaf karena sejenak telah buat gaduh dan berkata kepada Abang Tampan yang merupakan pelanggan tetap di Bank Mimin bekerja "hehehe... Maaf yach Abang, Mimin terbawa emosi, tadi Mimin sedang belajar mendalami keadaan , maklum lagi belajar teater dan kemarin dapat tugas dari Mentor untuk menjiwai peran" sambil tersipu malu.

"Walah...gedubrak.... mbak Mimin ini Lucu tapi ekspresinya itu loh...bikin jantung orang dag dig dug...hahahha, kompor gas deh buat mbak Mimin " jawab Abang Tampan.

Akhirnya Mimin pun segera menyelesaikan proses transaksi dengan cepat dan menyerahkan buku tabungan ke Abang dan berkata " Terima kasih atas kesetiaannya menjadi pelanggan kami dan jangan kapok kapok yach sama Mimin , kan katanya Abang setia... jangan tinggalin Mimin yach Abang ganteng" dengan nada menggoda dan beecanda pada Abang tampan tadi.

" Iya iya... sapa sich yang gak bakal setia ama mbak Teler yang kocak kalo diajak ngobrol apalagi bisa kasih drama menegangkan kayak tadi....hahahha" sahutnya sambil berlalu dengan tawa yang masih terselip.

#onedayonepost
Late post for kamis, 07 april 2016

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ditunggu kritik sarannya yach kak!

Review foundation budget 150k

Hai blogger readers, Aku bukan seorang beauty blogger profesional, namun cukup mencintai dunia makeup sebatas hobby dan kebutuhan haria...