Sabtu, 23 April 2016

Menjadi Enterprenuer Muda, WHY NOT?

MENJADI ENTERPRENEUR MUDA, why not?

Pada zaman sekarang banyak yang bilang kalo nanti aq pensiun atau sudah merasa mampu dan punya cukup modal akan membuka sebuah usaha. Dan keluar dari pekerjaan yang sedang dijalankan. Intinya ingin berwirausaha atau bahasa gaulnya enterpreneur, kalo bahasa aku sich busines man atau owner gitu lah.

Namun kalo dilihat-lihat memang tidak ada yang salah dengan prinsip itu. Hanya saja disini aku mau menyampaikan pendapat mungkin sedikit radikal terhadap ide tersebut.

Ide itu awalnya terlihat benar dan tepat, entah seberapa besar atau kecil bisnis yang mau dijalankan itu. Tapi, kalo dipikir-pikir.... mengumpulkan modal dan kemapanan yang ditargetkan mungkin dengan bekerja sekitar minimal 15-20 tahun. Seandainya pekerjaan itu diperoleh pada usia 22 tahun, maka dia baru punya modal cukup sekitar usia 40 tahunan. Di usia tersebut dia baru mulai merintis dari nol, kalau diperkirakan kesuksesan sebuah usaha setelah melalui proses bertahun2 minimal 5 tahun untuk proses pengenalan, pengembangan hingga punya icon/ brand teesendiri hingga dalam posisi mumpuni. Dan untuk tinggal memetik hasil adalah setelah 10 tahun dibangun, jadi kurang lebih di usia 50 tahunan. Secara perhitungan logis, ini adalah plan ideal yang cukup sempurna di usia senja. Saya masih sangat setuju dengan plan kehidupan seperti ini.

Namun mari kita berencana dengan sudut pandang yang berbeda, Bagaimana kalo.kita curi start dari cara berpiKir orang2 pada umumnya(mindset yang diatas). Bagaimana kalo kita mulai rintis bisnis kita di usia yang lebih awal, saat orang2 berada dalam zona amannya, justru kita keluar dari kenyamanan itu dan mulai merintis bisnis idaman itu justru di usia produktif kita, disaat tenaga kita yang masih 100 persen, saat kita masih aktif dan sigap. Ambil usia general misal 25 tahun. Waktu yang dibutuhkan.untuk membangun sebuah bisnis awal sekitar 5 tahun , jadi di usia 30 tahun kita sudah bisa dibilang setengah mapan dan tinggal melanjutkan mengembangkan dan melebarkan sayap bisnis tersebut, dan di usia 35 tahun kita sudah bisa memetik hasil indah atas kerja keras kita dalam membangun bisnis idaman kita.

Sudah bisa melihat perbedaankah dari 2 mindset diatas?
opsi kedua lebih menggiurkan bukan?
karena kita bisa menikmati kesuksesan dan kenyamanan di usia masih cukup produktif. Namum segala sesuatunya kembali kepada tekad dan kemauan yang cukup tangguh. Karena menjadi enterpreneur memang gampang gampang susah, gampang karena siapapun bisa asal mau, susah karena perlu perjuangan dan usaha lebih keras and harus tekad seluas samudera dan keinginan setinggi langit karena kalo ga gitu pasti patah di tengah jalan dan menyerah sebelum sukses. Karena disini mental dididik untuk Jatuh Bangun, tergantung kemauan yang bersangkutan untuk bangun lagi dengan sigap atau tidak.

Sekilas renungan buat masa depan kita, kalo penulis sendiri meski sedikit telat sadarnya, saat ini sedang menjalankan mindset kedua, yaitu berani keluar dari zona amannya.  Alasannya adalah AKU PUNYA MIMPI DAN AKULAH YANG AKAN JADI BAGIAN DARI MIMPIKU, BUKAN MENJADI BAGIAN DARI MIMPI ORANG LAIN. Maksudnya Sebelumnya penulis bekerja demi mewujudkan impian CEO dari tempat aku bekerja, jadi kenapa ngga mulai mewujudkan impian kamu sendiri Riendra, itulah yang terngiang di pikiranku 4 tahun lalu. Meski masih dalam level kecil namun perlahan tapi pasti aku yskin sudah berada di jalur untuk mewujudkan impian masa depanku dan meraih kesuksesanku...Aaamiiiinnn.

Aku harap kalian juga berada di jalur impian kalian.....selamat menjalani proses menuju impian. Moga sukses yach. Apapun pilihan kalian , aku yakin itu pasti yang terbaik. Karena ga ada pilihan yang salah, karena yang salah adalah yang ga melangkah dan ga memilih jalan manapun. Semangat.

Makasih atas kesediaannya membaca, maaf kalo ga sependapat dengan penulis.

#ODOP
#onedayonepost
Late post for 22 april.2016

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ditunggu kritik sarannya yach kak!

Review foundation budget 150k

Hai blogger readers, Aku bukan seorang beauty blogger profesional, namun cukup mencintai dunia makeup sebatas hobby dan kebutuhan haria...