Rabu, 27 April 2016

Indahnya Pelangi di Metropolis ~ Part.1

INDAHNYA PELANGI DI METROPOLIS (Part.1)

"Arthaaa !! Buka pintunya!! Aku tahu kamu pasti di dalam." teriakku dengan nada tinggi sambil menggedor pintu apartemennya.

"Aku gak akan berhenti bikin kebisingan di depan pintu, sampai kau menampakkan batang hidungmu!! " teriakku sambil terus memencet bel ruangan itu yang terletak di lantai 5.

Tak lama kemudian, pintu terbuka dan keluarlah sosok pria bertubuh tegap dengan tinggi 170 cm,"Kenapa kamu datang pagi-pagi gini Quinsha?  Tak tahukah kau ini masih jam 6 pagi ?  Dan bukan waktu yang tepat untuk bertamu ?" tanya laki-laki itu dengan nada kesal, akibat tidurnya terganggu akan kedatanganku.

Tanpa basa basi aku masuk apartemen berukuran minimalis itu dan duduk terdiam di sofa menanti penjelesan dari tunanganku. Namun dia langsung pergi ke kamarnya tanpa menghiraukan keberadaanku.

“Braaakkkkkk” kubanting pintu kamar tepat dihadapannya untuk menyadarkan dia dari sikap acuhnya.

“Apa maksud percakapanmu di telepon tadi malam?” Bentakku dengan sorotan mata tajam.

“Sudah sangat jelas kan ! Apa yang aku inginkan sudah aku ungkapkan semua ! Jadi gak ada lagi yang perlu kita bicarakan.” jawabnya ketus sambil berpaling.

“Plaakkkk” Satu tamparan penuh kemarahan mendarat di wajah artha dan membuat dia tersadar dari rasa kantuknya.

“Katakan sekali lagi !! Tak ada yang perlu dibicarakan ?? Hagghh !!  What the hell with this boy !! " Tegasku padanya sambil memegang kepala yang berasa ingin pecah ini.

Ingin rasanya aku berteriak sekuat-kuatnya pada laki-laki tak berperasaan yang ada di hadapanku. Namun bukan tipikal seorang Quinn meluapkan emosi seenaknya. "Huft..." mulai mengatur nafasku itulah satu satunya cara meredam pitam ini.

“Kamu pikir dengan menelepon dan berkata seperti itu, semuanya akan selesai dan tak ada lagi yang perlu dipermasalahkan ?" ucapku dengan halus

“Terus bagaimana dengan Rencana Prosesi Pernikahan yang  akan dilaksanakan 3 bulan lagi ?? Bagaimana aku harus menjelaskan pada Orang Tua dan seluruh keluarga besar aku di kampung halaman atas permasalahan yang kau timbulkan ? " lanjutku dengan nada lirih karena tak sanggup menahan air mata di pelupuk mata ini

Tanpa rasa bersalah maupun penyesalan, laki-laki itu menjawab “ Ya sudah!!  katakan apa adanya saja !! gampang bukan? gitu saja koq repot !!"

“Arggghhhhh….ARYA PANDU PRANATHA” teriakku sambil memukul dinding tepat disebelah wajahnya. Sedikit ekspresi Shock pun akhirnya terlihat di wajah artha.

“Okay, 3 bulan lalu atas kehendakmu sendiri Engkau datang ke kampung halaman dan meminang diriku di depan seluruh keluarga besarku dengan santun. Maka sekarang, dengan penuh rasa hormat seorang Quinsha Nur Hayat meminta Tuan Muda Arya Pandu Pranatha atau Mas Artha !! Bila kamu merasa seorang pria bermartabat !! Datang kerumahku di Desa, katakanlah kepada mereka apa yang kamu inginkan, lengkap dengan Kisah perlakuanmu kepadaku selama 3 bulan terakhir." Pintaku dengan tegas namun santun

“Jika kau sudah melakukan hal itu, aku akan memenuhi permintaan kamu semalam.” lanjutku dengan nada lembut , sambil mengelus pipi kanan yang sebelumnya habis aku tampar.

Aku pun berlalu meninggalkan dia sendiri di Apartemen mungilnya, namun kali ini dengan ekspresi ketakutannya atas kemarahan keluarga besarku bila mereka mengetahui segala sikapnya  padaku selama ini.
~~~~~~~ Bersambung ~~~~~~~

#OneDayOnePost
#ODOP
#belajar nulis cerbung


1 komentar:

  1. penasaran.. aku suka alurnya kak :)
    kakak dibaris ke10.. "penjelesan" mksdny "penjelasan" kak? :)

    ttp smangat
    salam odop

    BalasHapus

Ditunggu kritik sarannya yach kak!

Review foundation budget 150k

Hai blogger readers, Aku bukan seorang beauty blogger profesional, namun cukup mencintai dunia makeup sebatas hobby dan kebutuhan haria...