Sabtu, 14 Mei 2016

Indahnya Pelangi di Metropolis ~ part. 6


Awal pertemuan Quinsha dan Artha sungguh unik. Karena selalu diwarnai dengan pertengkaran. Walau demikian, mau tidak mau, mereka harus tetap bertemu. Hal ini disebabkan oleh adanya kewajiban dari si gadis. Yang musti ke apartemen Artha untuk mengambil cucian.

Dua minggu sekali, jadwal Quisha melakukan delivery laundry dan baginya itu adalah hari tersialnya. Karena harus bertemu dengan laki-laki yang paling ia benci, Artha. Namun tatkala terjadi sebuah insiden di apartenen Artha, segalanya berubah.

Tepatnya 1 bulan setelah awal perjumpaan mereka. Seperti biasa, di hari Rabu tepat pukul 19.30 bel sudah terdengar di apartemennya. 

Dengan langkah malas Artha pun membukakan pintu dan menyuruh Quin masuk. 

"Masuk gih..!! Ambil sediri semua pakaian yang masih tercecer. Anggap itu hukuman untukmu." ketus Arta.

Meski sudah 1 bulan gosip tentang dirinya yang telah terkikis dikarenakan penjelasan Quin atas semua kronologi kejadian yang memicu munculnya gosip tersebut saat delivery Ke Jeng Angel yang ternyata customer tetap Quin. 

"Baik tuan Artha, Quin permisi masuk yach" sahutnya sambil cemberut karena sudah 1 bulan masih diperlakukan sinis seperti itu.
Quin pun mulai memungut baju-baju kotor yang tergeletak sambil bicara sendiri dengan lirih.

"Ini apartemen keliatan keren dari luarnya saja,  tapi dalamnya...busheettt dah...kayak kapal pecah. Lagian itu cowok kalau keluar rapi, sok keren dan tampak seperti tipe Perfeksionis banget. Siapa sangka kehidupan aslinya seberantakan otaknya. Quin sudah minta maaf dan membersihkan gosip miring tentang dirinya pun, tapi perlakuan ketusnya belum berubah, dasar manusia es kagak punya hati, otaknya beku dan berantakan sekacau isi rumahnya."

"Hei, apa kamu bilang barusan, kayak ada kata-kata otaknya berantakan...?? Itu bicara sama siapa??" Sahut Artha yang sibuk membuat kopi di dapur mininya saat berusaha menguping racauan Quin.

"HAH....OHH.!!.. itu..?? .hmmm...tidak tuan, bukan bicara sama siapa-siapa koq. Lagi kesel aja , tadi ada customer Quin yang banyak permintaan dan menurutku mungkin lagi kacau aja pikirannya makanya jadi super sewot gitu !! " elak Quin yang terkejut ternyata racauannya terdengar Artha.

"Okay sudah selesai semua tuan, apa masih ada lagi yang tertinggal ?? " tanya Quin yang ingin segera menyelesaikan tugasnya di apartemen ini, karena sudah panas hati dan kepala Quin berasa mau meledak melihat Artha dan segala kelakuannya.

" Oh iya, jangan lupa sekalian handuk kotor yang masih menggantung di kamar mandi !! " pinta Artha sambil duduk depan TV sambil ongkang-ongkang kaki,dengan nada layaknya majikan yang memerintah pembantunya.

Melihat tingkah Artha yang ini, bener-bener membuat Quin naik pitam namun dia memilih diam dan melangkah ke kamar mandi.

"Gilaa!! Kamu pikir aku pembantumu apa?? Seenaknya aja kalo memerintah nadanya gitu!! Aku memang cuma buruh kecil namun juga masih punya harga diri dan bukan budak kamu kale !!" Keluh Quin marah-marah sendiri.

Namun tiba-tiba terdengar suara .....

" pyaaarrrr....grobyakkkk.....gedebukkk " .......

~~~~~ bersambung ~~~~~~~

Terdengar suara kaca pecah....
Apa yang terjadi ???? Apa Artha ataukah Quinsha penyebabnya ???
Tunggu kelanjutannya di chapter berikutnya yach ...

#OneDayOnePost
#ODOP late post for 28 April 2016

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ditunggu kritik sarannya yach kak!

Review foundation budget 150k

Hai blogger readers, Aku bukan seorang beauty blogger profesional, namun cukup mencintai dunia makeup sebatas hobby dan kebutuhan haria...