Rabu, 25 Mei 2016

Indahnya Pelangi di Metropolis ~ part.13 new

Terik panas matahari mulai menusuk kulit, angin pun ogah berhembus. Di hari pernikahan yang penuh kebahagiaan, di waktu  istirahat melepas sedikit kelelahan atas segala aktivitas akad nikah yang melelahkan.

Dan disaat waktu bersantai bersama keluarga besar Quinsha yang sedang berkumpul untuk menunggu prosesi lanjutan yang akan dilaksanakan pukul 16.00wib. 

Tiba-tiba, gadis anggun itu dikejutkan oleh suara telepon berdering dari hpnya. Dilihatnya gadget itu namun ada sedikit keheranan, karena nomor tak dikenal yang berusaha meneleponnya.

"Halo, assalamualaikum. Ini Quinsha, sapa nich?" Jawabnya singkat dan jelas.

"Oh iya, waalaikumsalam. Kamu dimana? Dari tadi kemana aja, koq teleponku tidak diangkat? Kamu jangan nikah yach!! Please....i love u!! Tunggu penjelasanku....!! Jangan akad nikah dulu yach!! By the way, aku bingung nich? Sepertinya aku tersesat dech? Bantuin aku yach?" Ucap seseorang yang menggerutu dari ujung telepon.

"Iya-iya, tapi ini siapa yach? Telepon main nerocos aja, tanpa sebut nama atau apa? Emangnya kamu artis apa? Nomernya asing nih, jadi aku gak kenal kamu." Jawab Quin sedikit kesal, selain itu karena dia merasa sangat tidak asing dengan suara ini orang tapi kenapa bukan nomor Artha melainkan nomer asing.

"Ini aku sayang, Artha, masak sudah lupa. Baru seminggu doang gak ditemuin, aku sudah dilupakan.....hadeww." jawab Artha singkat.

"Oh, kamu. Ada apa koq telepon. Aku masih ada acara keluarga, emangnya kamu tersesat dimana? Hahaha....syukurin, akhirnya tersesat juga loe. Lagian berapa tahun sich hidup di Surabaya? Masih nyasar aja! Malu-maluin tau!" Jawab gadis manis ini dengan nada sedikit kesal.

"Yaelahhh.....sapa juga yang tersesat di Surabaya, aku ada di Bondowoso nich di kampung halaman kamu. Rumah kamu sebelah mananya kantor desa? Whats?? Kamu sudah ada di acara pernikahannya" Jawab pangeran cakep sedikit ketus.

"Whats?? Kamu ada di desaku? Sekarang? Apa aku sedang mimpi? Udah dech bercandanya, gak lucu tau!! Buruan tidur sana gih, lanjutin Bobo siangnya mumpung weekend. Udah yach aku sibuk nich. Bye" jawab Quin ketus sambil langsung mematikan telepon.

"Wait, Quin....! tut..tut...tut(terdengar nada sambungan telepon terputus). Yaaeelahh, koq ditutup sich. Dasar cewek keras kepala!" Omel pria yang masih berdiri di sebelah mobil CRV putih yang parkir tepat di depan kantor Balai desa.

Artha berusaha menelepon lagi, kali ini menggunakan nomer hp pribadinya, namun kali ini dengan nada serius. "Halo, Quin. Aku serius, ada di depan kantor desamu. Tolong tunjukkan arah ke rumah kamu, please....aku capek nich daritadi nyetir dari Surabaya. Makasih sayang."

"Beneran berarti, okay kamu pakai mobil kamu biasanya itu kah ? Bentar lagi aku minta tolong abang sepupuku menjemputmu. 

Tunggu yach, jangan kemana-mana!!" Jawab Quin dengan sedikit shock dan panik.
"Okay, sayang. Lagian mau pergi kemana? Lha aku gak paham daerah sini pun!!" Sahut Artha singkat sambil menutup telepon.

Tak selang berapa lama sekitar 5 menit, datanglah seorang berkemeja batik membawa motor matic hijau dengan sedikit modifikasi nyentrik di bagian bodinya. Pria payuh baya itu datang dan menghampirinya.

"Permisi, mas Artha yach?" Tanya pria jangkung itu.

"Iya, saya Artha. Kekasih Quin dari Surabaya." jawab artha singkat, sambil menyalaminya.

"Saya sepupunya mbak Quin, Joko. Walah, ganteng tenan!! Monggo ikutin saya ke rumah buleknya mbak Quin, lagi ada acara nikahan." Sahut joko sambil menuju sepedanya.

Dan setelah melalui sekitar 1 km an dari kantor desa, mereka sampai ditujuan. Quin pun bergegas menghampiri Artha yang masih berusaha memarkir kendaraannya.

Apa yang akan terjadi atas kehadirannya di acara tersebut??
Apa tujuan Artha datang ke kampung halaman Quinsha??
Apa akan ada Quin akan merubah keputusannya setelah ini??

Tunggu kelanjutannya di next chapter....

~~~~~~ bersambung~~~~~

#onedayonepost for 05 mei 2016
#ODOP
#cerbung

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ditunggu kritik sarannya yach kak!

Review foundation budget 150k

Hai blogger readers, Aku bukan seorang beauty blogger profesional, namun cukup mencintai dunia makeup sebatas hobby dan kebutuhan haria...