Kamis, 20 Juli 2017

EGOIS

" Gunung Himalaya yang dikenal memiliki bunga es abadi saja masih bisa ditaklukkan! "
" Gurun Sahara yang dikenal gersang,  masih memiliki oase untuk melepas dahaga para pelancong! "
" Tak meleleh kah kebekuan hatimu atas segala sikap manisku? "
" Detik demi detik kulalui bersamamu demi menemukan kunci untuk membuka peti hatimu yang telah engkau kubur bersama masa lalumu! Apa itu bukan perjuangan? "
" Saat kulihat kedalam lautan hatimu,  kumulai temukan palung terdalam yang membuatmu begitu dingin pada sosok lelaki. Namun aku tak berpaling! "
" Berkali-kali ku menyelam hingga kehabisan nafas,  agar kumampu menarikmu ke tepi  pantai bernama Cinta.  Namun engkau masih tak mau melepas genggaman pada peti hitam itu.  Tak sadarkah kau,  itu makin menarikmu jauh terbenam dalam palung kegelapan hatimu! "
" Stop!  Jaga Ucapanmu!  Kau tak mengenalku,  don't judge! "
" Sombong sekali wanita itu,  sok kecantikan banget.  Kasihan dia,  sepertinya dia pria baik-baik. "
" Kalau aku jadi tuh cewek, kan kugenggam dia erat dan takkan melepaskannya. "
" So sweet banget dia,  layaknya pangeran berkuda putih dalam dongeng cinderella. "
" Sudahlah,  percuma berdebat.  Biarlah waktu yang akan menjawab.  Kau tak pernah menjadi diriku,  takkan mungkin kau memahami makna dibalik semua sikapku. "
" Bila esok kau masih menemuiku,  aku anggap kau memahamiku.  Bila tidak,  it's fine.  Aku paham dan mungkin ini pertemuan terakhir kita.  So, i wanna say thanks for everything and i apologize for all.  Selamat tinggal sayang. "
Kutinggalkan dia disana beserta seperangkat bunga dan pemain biola yang digunakannya untuk melamarku di malam valentine tahun ini. 
Sejak malam itu , aku tak pernah melihatnya lagi. Namun gara-gara semalam saat aku berjalan-jalan di toko buku dan kulihat buku bertuliskan " untuk Deviana! " dengan pengarangnya bernama Eka Kurnia Meghan. Aku terkejut.
Saat kubaca novel itu semalam suntuk,  aku tak kuasa menahan tangisku. Dia tidak menghilang namun membuktikan cintanya kepadaku.
Bahkan saat berada di halaman terakhir bukunya dia masih berusaha melamarku dan meninggalkan sebuah nomer untuk dihubungi.
" Hallo ... Ni'am.  " kutelepon dia dengan panggilan sayangku dulu.
" E... Ee.. Viii..... Kaukah ini? Kau sudah melihat perjuanganku untuk membuktikan cintaku? "
" Jadi,  sudah layakkah aku menemuimu dan melamarmu kembali? "
" Maafkan aku Ni'am,  I Love U too.  Dan aku bersedia !"

3 komentar:

  1. Keep writing, asah trus kemampuan udah ok tp harus trus belajar yh..

    BalasHapus
  2. Keep writing, asah trus kemampuan udah ok tp harus trus belajar yh..

    BalasHapus

Ditunggu kritik sarannya yach kak!

Review foundation budget 150k

Hai blogger readers, Aku bukan seorang beauty blogger profesional, namun cukup mencintai dunia makeup sebatas hobby dan kebutuhan haria...