Selasa, 29 Maret 2016

Help.. Usir Galau (ODOP challenge ww-05)

Help.....Usir Galau ku Mbak Riendra

Hari ini adalah hari pertama kerja karena habis liburan panjang, namun bagiku semua hari adalah tanggal hijau (ga ada yang namanya tanggal merah). Kecuali ijin khusus karena ada keperluan darurat.

Mata lelahku mulai terbangun karena suara kokokan ayam jantan, diiringi kicauan burung pipit yang melengking namun merdu. Hingga kedua mata yang berat ini menjadi lebih ringan dan siap untuk menjalani hari kerja meski dengan sedikit langkah yang gontai.

Setelah prepare 30 menit dan perjalanan sekitar 5 menit . Akhirnya aku sampai juga di tempat kerja. Menjelang waktu adzan dhuhur, aku menemui salah satu sahabatku. Dan saat diriku menyapanya, aku sungguh terkejut. Wajah kusam, kumal,m dan aura gelap dengan senyum bibir kecut terpancar di wajahnya. Dia adalah sahabat cewek yang sudah ku anggap sebagai adik selama 4 tahun terakhir ini.

Dengan ekspresi ceria dan riang aku menghampirinya,"Good pagi ! Selamat morning ! beib" sapaku dengan senyum lebar.
"Udah siang ini, mbak Riendra" jawabnya sambil menatapku dengan tatapan kosong dan wajah lecek kaya benang kusut.

Melihat jawaban lesu darinya, aku pun berusaha menghiburnya.

"Tok tok tok, permisi ! Adik defi ada? " tanyaku padanya
Dengan lirih dia berkata " ini adik defi,mbak"
"Bukan, ini pasti bukan defi. 4 tahun aku mengenalnya, tak pernah kulihat kemuraman seperti ini meski diterpa badai topan sekencang apapun, dia selalu menyembunyikan kesedihan dibalik tawa riangnya" sahutku dengan tegas dan lantang.

Beberapa detik kemudian dia baru mau berkata jujur. Dan dia bilang kalau dia sedang patah hati dan sepertinya merasa pikirannya tidak bisa berhenti memikirkan seseorang. Dan setelah sekitar 15 menit curhat, tiba-tiba dia terdiam.

Sontak aku pegang kepalanya dengan kedua tanganku dan kuhadapkan wajahnya hanya untuk melihatku. Saat aku tatap matanya aku tahu dia sedang terguncang.

Sambil kutatap matanya aku berkata
" Hai...kau Virus Cinta, Iya...kamu.Aku katakan sekali saja ...yach... "
"Pergi kau dari pikiran defi, kembalilah kau pada majikanmu"

"Berani kau datang lagi dalam pikiran si adik, belum pernah dilempar dari bumi pakai roket yang langsung melesat ke planet Mars"
"Biarlah kau nongkrong disana bertemu alien alien yang siap untuk menjadikan Engkau kelinci percobaan mereka"

Mendengar perkataanku, spontan adik defi langsung senyum dan berkata. "Kayaknya yang patah hati dan seharusnya yang menjadi gila itu kan aku, mbak Riendra. Kenapa juga mbak e yang menjadi hilang kesadaran...".

Menyadari hal itu aku pun jadi ikut tertawa sambil garuk-garuk kepala. "Iya juga yach fi, yang harusnya ngaco itu kan kamu, koq malah diriku yang menjadi bicara melantur begini". Sahurku padanya 

Karena hari makin sore , awan pun mulai merengkuh sang mentari dan menyelimutinya dalam dinginnya udara. Secara perlahan namun pasti, rintikan air hujan mulai membasahi panasnya bumi kotaku dan panasnya hati kami berdua. Suara gemuruh petir menyambarlah yang memisahkan canda tawa kita di siang menjelang sore tadi. 

Namun aku bisa tenang karena hati sahabatku sudah pulih secara perlahan melalui canda tawa. Dan aku berharap apapun permasalahan defi segera terselesaikan agar aku dapat bercanda tawa, mengganggu dan mengusik hari hari cerianya lagi.

Ini adalah kisah riendra hari ini.

#OneDayOnePost tantangan minggu pertama bulan ke-2

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ditunggu kritik sarannya yach kak!

Review foundation budget 150k

Hai blogger readers, Aku bukan seorang beauty blogger profesional, namun cukup mencintai dunia makeup sebatas hobby dan kebutuhan haria...