Rabu, 09 Maret 2016

si kecil yang malang(cerpen part.1)

Si kecil yang malang (part.1)

Selasa pagi yang cukup cerah di awal bulan ini, terik matahari yang mulai menunjukkan sinarnya. Karena beberapa hari lalu selalu bersembunyi di balik awan kelabu. Pagi itu, aku mulai rutinitasku ke tempat usahaku dengan senyuman manis. Ditemani sepeda motor lusuhku, aku menyusuri jalan kota yang mulai padat dengan kendaraan. 

Namun tiba-tiba, laju sepedaku terhenti saat aku sampai di lorong jalan kecil dekat tokoku. Aku disambut oleh seekor anak kucing lucu berwarna putih abu-abu namun sedikit lusuh yang sedang terbaring lemas di tengah jalan kecil itu. Aku pun berusaha mengusirnya perlahan supaya aku bisa lewat tanpa melindasnya, dia pun mulai merangkak dengan kaki mungilnya yang tampak sangat rapuh.

Sambil menunggu si kucing mungil sedang berjalan untuk menepi, aku pun berkata dalam hati : "siapa pula sangat tega membuang seekor bayi kucing yang mungkin berusia 2 atau 3 minggu ini tanpa sang induknya? , apakah mereka tak pernah berpikir bahwa kucing ini masih terlalu kecil dan belum mampu bertahan hidup sendirian".
Karena aku sedang terburu-buru , niatku untuk mengurusi kucing ini harus aku urungkan terlebih dahulu. Karena detik jam terus berdetak dan berusaha memburuku.
Aku pun segera berlalu dari kucing itu dan melanjutkan aktivitas.

Setelah beberapa jam aku berkutat dengan kesibukan yang sepertinya tiada akhirnya itu. Akupun berusaha duduk sejenak untuk beristirahat. Namun tiba-tiba aku teringat kembali oleh si manis kucing mungil tadi, segera aku langsung beranjak dari kursi dan mulai mencarinya di sekitar tokoku. 

Kemudian aku melihatnya, dia masih berada di tempat aku meninggalkannya tadi pagi. Iya benar, dia masih terbaring lemas di tengah jalan. Aku pun menghampirinya dan mengangkat tubuh kecilnya yang teramat kurus seperti tinggal tulang belulang saja. Namun, sontak aku terkejut karena dia terbangun kemudian langsung melompat dan berlari menuju toko-toko disekitarku. Dia mulai memasuki toko satu per satu berharap ada seseorang yang berbaik hati memberi dia secuil makanan, namun bukan makanan yang dia dapat justru usiran dan tendangan kaki maupun pukulan dari sebuah sapu hingga dia terlempar cukup jauh.

Melihat hal itu, aku berkata dalam hati dengan nada sedikit geram. " Apa sich salah kucing kecil yang baru saja terlahir di dunia ini? Dosa apa yang telah diperbuatnya? Dia kan masih kecil! Tidak mungkin dia pernah menyakiti kalian, seandaikan kalian membenci dia karena kalian pernah dendam dengan kucing, apakah layak dan pantas yang mendapat hukumannya justru kucing mungil yang tidak tahu apa-apa itu? "

Sepanjang hari si kucing kecil bergumam:
" Kenapa ? Kenapa kau buang aku di tempat yang gelap ini wahai Tuan? Aku baru lahir, tegakah kau meninggalkanku disini? Tanpa Mamaku! Tanpa Saudara-saudaraku!" Teriak si kucing Malang itu sejak dini hari tadi.

Hingga setiap orang yang lewat dia bertanya: " Wahai Tuan dan Nyonya, bersediakah kalian membawaku pulang ke rumah? Aku berjanji akan patuh dan tidak nakal! Aku Mohon". Namun apalah daya kucing dengan suara lirih ini, tak ada yang peduli. Hingga pagi berganti siang, akhirnya dia mulai pupus harapan. Semakin dia berusaha mencari calon majikan, semakin dia mendapat perlakuan kasar. Dia mulai patah semangat lagi dan tidak ingin hidup lagi.
( bersambung ke next page part.2)

#OneDayOnePost  late post for 07 maret 2016
#kucing
#cerpen

1 komentar:

  1. Permisi... aku liat bnyk pengulangan kata dan ada keborosan kata. Terutama untuk penyebutan kucing.. cukup kucing aja.. jngn ada kucing kecil karna dari awal sudah dijelaskan.. jd selanjutnya cukup kucing atau si kecil atau si manis.. tp secara keselurahan sudah apik... mmm.. tolong perkaya kosa katanya.. seperti dia itu bisa diganti pakai ia dlm satu alinea.. jd gk ada kata kembar dlm satu alinea... maaf.. itu aja saranku... semangat yh..

    BalasHapus

Ditunggu kritik sarannya yach kak!

Review foundation budget 150k

Hai blogger readers, Aku bukan seorang beauty blogger profesional, namun cukup mencintai dunia makeup sebatas hobby dan kebutuhan haria...