Kamis, 31 Maret 2016

Si Mimin Patah Hati (cerita lucu jilid-2)

Candaan Siang Bongki dan Mimin yang lagi patah hati


Di hari yang terik ini, Si bongki yang lagi patah hati sedang termenung di teras rumah. Sesaat kemudian si Mimin tiba-tiba datang dengan ekspresi sedih dan langsung duduk di sebelah bongki tanpa berkata apapun. Mimin adalah tetangga Mas Bongky yang Cakep namun dia Pangeran yang selalu Gagal Cinta.

Dalam benak bongki pun timbul tanya, ga biasa -biasanya nih anak pasang wajah kusut seperti cucian kumal belum dicuci ( Mimin adalah anak periang dan kocak ). Dengan ekspresi cemas , bongki pun mulai bertanya kepada anak gadis yang imut itu.

"Ada apa sich ama wajah imut adik abang ini?" ,tanyaku sambil mengelus kepalanya
Sambil mengusir tanganku dari kepalanya dan berkata dengan ketus, "Udah dech ga usah kepo?"

Sambil tersenyum aq bilang , "wuidih...galak banget, ntar pangeran kodoknya kabur semua, ga jadi ngapelin nich! "

Langsung deh si.Mimin nyolot kayak kompor yang tangki gas nya baru diganti, "biarin deh, ga usah tuh para pangeran ngapel in Mimin, biarin suruh pergi ke laut aja tuch pangerannya" (namun dengan mata berkaca-kaca pertanda tak sanggup menahan kesedihannya).

Akhirnya aq paham apa yang sedang dirasakan mimin, memang kita soulmate karena saat yang satu baru putus cinta, eh yang satunya ikut - ikut lagi sakit hati ama pacarnya.

Akhirnya aku berusaha meredakan kesedihannya. Aku beranjak dari tempat dudukku dan bersimpu di depan Mimin sambil memegang pundaknya.

"Mimin, dengarkan abang bicara. Tatap mata abang" pintaku padanya.
Sambil mengusap air matanya, Mimin pun bersedia mendengarkanku.
"Mimin, kamu itu anak gadis yang sangat cantik dan menawan"
"Kamu cewe tegar, tangguh dan kuat dari siapapun bahkan dari abang"
"Kamu cewe periang, ceria, jujur, tulus dan yang paling abang suka dari Mimin adalah kamu kocak dan suka bercanda "

"Untuk cewe selangkah kamu, perlu nich abang ajukan untuk jadi pajangan di museum kota(sedikit menggoda dia karena ekspresi mimin yang terlalu seriuz menakutiku)"

Sambil mencubit tanganku dia berteriak "Aaggghhhh, Abang Bongki..... masak Mimin mau di museum kan...yang ada nanti Museum yang tadinya sepi and serem kaya rumah hantu, bisa bisa jadi kayak Pasar Minggu pindah dong , saking berisiknya aku di Museum...hahaha...(dengan sedikit ketawa maksanya)"

Sambil tersenyum lega karena aku sudah mulai melihat Miminky yang biasanya telah kembali, dan kulanjutkan omonganku tadi.

"Husstttt...... serius ini...abang belum selesai ngomong"
Mimin pun berhenti ketawa dan kembali menatapku.

"Mimin itu terlalu berharga, apalagi kalo mikirin cowok ga berperasaan kaya Mas Junet itu. Buat apa juga, kamu menangisi cowok kayak gitu. Lupa yach ama prinsipnya dulu. Mimin bilang kan , kalau Cowok Playboy gitu buang aja ke Palung Laut dan ga perlu kasih Pelampung (bahasa abang mah...Adik Mimin saaaddiiissss...). Tapi, emang bener koq , laki2 kaya junet ga perlu dipikirin"

Lanjutku untuk menguatkan adik Manisku.
"MIMIN cantik jadi berhak mendapatkan siapapun yang kamu mau"
"Kamu baik dan tulus berhak besanding dengan pangeran tampan seperti kisah cinderella"

"Adikku ini Lucu, manis dan imut kaya gula ini berhak mendapat perlakuan bagai sang putri Raja yang tak boleh air matanya menetes"

Mendengar perkataanku, senyum ceria mulai tersimpul dalam sudut bibir manisnya. Air matanya pun mulai diseka dan dia mulai deh kambuh penyakitnya.... yang cengar cengir itu namun justru ekspresi itulah yang aku rindukan.

Tiba-tiba dia berkata:
" Abang....abangku yang manis"
"Koq punggungnya Mimin muncul sayap...bukan satu..tapi dua !! ...melayang nich adik(sambil cengar cengir)... "

"lho..lho...lho ...abang ...tinggi banget terbang nya...."
"Abangnya sich pake memuji Mimin kayak gituch"
Sambil tersenyum aku hanya bisa menghela napas dan berkata "Huft, akhirnya mbalik lagi dech Mimin yang aneh dan gila"

Tiba2 dia berteriak lagi, namun dengan nada Manjanya
"Tangga mana tangga.....???"
"Capek nih nangkring diatas....
"Sayapnya kecantol tiang listrik nich...."
"Jadi Mimin mau terbang ke khayangan kaga bisa dech"

"Mau turun juga kaga berani...."
"Kaga nemu tangga...."
"Mau langsung terjun d atas kasur...takut e...genteng rumah udah gak lubang lagi coZ Habis abang benerin, lak sakit malihan jatuh di atas genteng"
"Nanti suara jatuhnya jadi (Mak gedubrakkk...klonteng...klonteng......)

Trus waktu ada yg tanya dari bawah karena mendengar suara berisik, " Sapa tuch....?? "
Terus mimin jawab dech, "Kuciiingggg....... miauauw miauawww"
Eh ada yg tanya lagi, "Kucing koq bisa ngomong yach....??"
Sedikit panik Mimin jawab dech, "Ini robot kucing lagi jatuh....."
Sambil nahan tertawa.

Eh ... aku ga mau kalah ama candaan adik kecilku, aku bilang aja
"Mimin, tangganya masih dipinjam Mbah Google pergi ke matahari, soalnya banyak yang tanya ke mbah...kenapa bumi koq makin Panas yach"

"Ini mbah google mau setting ulang panasnya matahari biar gak panas gini"
"Makanya ini otaknya adik udah mulai geser gara2 efek global warming", sahut Mimin
"Besok, Mimin mau lapor dan menuntut global warming deh karena udah buat otakku bergeser beberapa derajat " lanjutnya.

Aku nyeletuk aja "Nah, itu dia..harus lapor dan bilang ke mahkamah langit itu, biar panasnya gak segononya"
"Mana dewi angin lagi mogok kerja karena belum digaji pula"
Mimin menyahuti, "bukan begitu abang, masalahnya Dewi Angin lagi service kipas ajaibnya di tukang service, jadi yang Sabar yach"

"Karena tukang servicenya masih ngejar dewa matahari...gara2 kmaren waktu service ...klep e ketinggalan...makanya sekarang panas e ga bisa disetel karena klep nya rusak.

Sambil ketawa aku jawab, "kalau gitu harus segera beli klep baru di tokonya sang bintang atau paling tidak harus bangunin dewi bulan buat merayu dewa matahari biar cepet tidur"

Mimin ga mau kalah...nyeletuk, "Oh iya...boleh2...aq bagian shoppingnya...(#hobi bgt shopping...wkwkw) terus abang bagian merayu dewi bulan yach....(#rayu dengan sajak terindah buat sang dewi)

Begitulah kesedihan Mimin di siang yang sangat terik itu berakhir dengan tawa canda dari mereka. Karena seperti itulah kehidupan hanya sekejap dan hidup ini hanya perputarammn emosi. Tinggal bagaimana kita menyikapinya. Intinya ojo serius serius menjalankan hidup ini...having fun aja.

#Onedayonepost

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ditunggu kritik sarannya yach kak!

Review foundation budget 150k

Hai blogger readers, Aku bukan seorang beauty blogger profesional, namun cukup mencintai dunia makeup sebatas hobby dan kebutuhan haria...