Selasa, 31 Mei 2016

Indahnya Pelangi di Metropolis ~ part. 20

Cerahnya mentari di kota Surabaya yang makin memikat para pecinta di bumi  yang penuh kesibukan, tak mampu mencerahkan pelangi dalam benak sang putri Quinsha. 

 Pesona ketampanan sang pangeran cinta Artha dengan bergelimpang kemewahan yang dimilikinya masih belum mampu meluluhkan hati sang mahadewi dalam balutan sosok tomboy namun anggun dari seorang Quinsha.

Pesona gadis manis penuh keceriaan, siapa yang takkan terpesona akan hadirnya yang selalu penuh tawa canda dan senyum manis yang makin memperindah ciptaan sang Maha Karya. Meski penuh dengan kata pedas dan ketus namun dengan senyum indahnya takkan mampu membuat sosoknya dibenci, justru itulah pesona unik dari gadis mungil ini.

Setelah seminggu kedatangannya ke kampung halaman Quin, ternyata belum merubah banyak hal atas perasaan sang pujaan hatinya. Akhirnya Artha pun tak kekurangan akal, dia menghubungi orang tua Quin dan berusaha akrab dengan calon mertuanya. Terutama yang paling sering diajak ngobrol di telepon adalah sang ibunda Quin.

Dan setelah hampir tiap hari menghubungi keluarganya, akhirnya sedikit ada perubahan dari sikap Quinsha karena tidak jarang orang tua Quin memuji Artha hingga sedikit mengubah penilaiannya pada sang pangeran cakep itu. Quin mulai bersikap ramah dan tidak sinis serta mulai bersedia membuka hatinya.

Lebih tepatnya, 2 minggu setelah kedatangan Artha ke rumah Quin di desa. Dia berinisiatif mengajak liburan seluruh keluarga besar Quin termasuk keluarga om dan tantenya.

Quin baru tahu rencana liburan ini kemarin siang sewaktu ibundanya menelepon.

"Assalamualaikum anak ibu yang cantik, piye kabare?" Sapa ibunda.

"Alhamdulillah baik ibu, tumben telepon ibu? What happen ae naon atuch?? Quin masih di kampus nunggu mata kuliah berikutnya! Ada berita apa nich?? Kayaknya baru 2 hari lalu aku telepon biasa aja dan gak ada berita baru pun, koq sekarang ibu tiba-tiba hubungin Quin, kan jadwalnya Quin absen kan baru besok??" Jawab Quin nerocos tiada henti karena keheranan ibunya menghubungi tiba-tiba.

"Yaelah..... bapak e.... iki loh anakmu....!! Masak toh yo ibu e nelepon ... jare tumben ih!!lagian masak kalau ibu kangen musti nunggu jadwal!! Kayak opo wae toh nduk ayu iki!!" Teriak ibu ke ayah Quin yang ada disebelahnya.

"Hahaha......" terdengar suara cekikikan sang ayah dari ponsel Quin. Yang memang ibunda Quin selalu me-loud speaker kalau lagi telepon sama Quin.

"Ealah ... kepriben toh bapak, malah ketawa" sahut ibu sambil mencolek pundak sang ayah.

"Yo ga salah cah ayu ta, ibu emang gak pernah telepon Quin dulu kalau gak ada maunya, bener kan Quin??" Celetuk ayah pada ibu.

"Iya, tuch bener. Emang bapak paling the best dech, makasih pak, udah belain Quin!!" Sahut Quin bahagia.

"Wes..wes....sampun ...gak debat lagi. Cah ayu, besok berangkat jam berapa darisana?" Sela ibu martiyem yang merasa disalahkan ayah dan Quin.

"Emang berangkat kemana ibu? Kalau ke kampus hari jumat...hmmm...pagi jam 8 an trus sorenya jam 4 an paling juga berangkat kerja. Ada apa koq tanya jadwal Quin?? Wuihh.... Ibu kangen yach pingin ketemu Quin?? Asyik.....ibu mau datang, jangan lupa buatin kue lentari buatan ibu yach...hehehe!!" Ucapnya kegirangan.

"Lho..lho...koq gitu?? Sapa yang mau jenguk kamu ke Surabaya?? Kamulah besok pulang kemari sama nak Artha!! Kan katanya mau liburan bareng keluarga besar disini. Wes ibu tutup yo telepon e, baterai ne wes ting tung ting tung....eh maksud ibu, baterainya habis cah ayu. Assalamuaikum."sahut ibunda.

"Lho....ibu?? Apa maksudnya?? Artha?? ....lho..koq diputus!! ... hadewww..."sahut Quin penuh kebingungan.

Berkali-kali gadis manis itu mencoba menghubungi ibunda tercinta namun yang terdengar hanya suara operator sok manis "MAAF, nomer yang anda tuju sedang ngambek atau diluar planet bumi....(eitz.....sedang tidak aktif atau diluar service area maksudnya....hehehe)."

Waiting next chapter yach....
Thanks udah mau baca.......

~~~~~~~

#onedayonepost late post for 23 mei 2016
#ODOP
#CERBUNG

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ditunggu kritik sarannya yach kak!

Review foundation budget 150k

Hai blogger readers, Aku bukan seorang beauty blogger profesional, namun cukup mencintai dunia makeup sebatas hobby dan kebutuhan haria...