Rabu, 11 Mei 2016

Indahnya Pelangi di Metropolis ~ part 4

Tepat 22 jam setelah kejadian memalukan atas tingkah konyol Quinsha, keresahan makin menderanya. Bagaimana tidak galau, dia harus bertemu lagi dengan pria yang membuatnya bertingkah over lebay kemarin untuk mengantarkan kembali Baju yang telah selesai di Laundry ke apartemen Artha. Karena di tempat kerjanya Quin, terdapat 3 jenis pelayanan lamanya proses totally finish delivery laundry yaitu Expres (selesai dalam waktu 6 jam), Kilat (12 jam) dan Regular (24 jam).

POV QUINSHA

Sepanjang malam aku tak sanggup berhenti memikirkan tingkah konyolku pada pemuda tampan itu, bukan karena diriku terpesona ketampanan dari sosok pria yang mungkin lebih tua sekitar 8 tahun dariku itu. Namun, aku tidak habis pikir kenapa reaksiku terlalu berlebihan. " Apa yang salah darimu Quinsha?? Trauma apakah yang masih terpendam dalam dirimu?? " Pertanyaan itu semakin terngiang-ngiang dalam benak dan pikiranku.

Namun sebenarnya tidak hanya pada sosok Artha saja aku bersikap demikian, mungkin hampir semua cowok yang kutemui terutama yang bersikap tidak wajar atau sedikit tampil kurang sopan pasti aku akan negatif thinking ke mereka. Seperti yang terjadi pada Artha, saat aku melihatnya malam itu entah di otakku yang terlintas adalah dia akan membahayakanku, itulah insting pertama yang tertangkap hingga aku bereaksi seperti kemarin.

"Ahhh.. sudahlah Quin, kamu kan gadis desa yang tinggal di kota metropolis dengan berbagai kepribadian orang yang beragam, wajarlah kalo kamu bersikap lebih waspada seperti itu!! Kamu ga paranoid koq Quin! Huft...semangat buat diriku sendiri" bisikku lirih pada batinku sendiri.

"Ayolah, ga perlu dipikirkan and ga perlu risau tentang reaksi customer yang kemarin telah tanpa sengaja kamu permalukan di apartemennya sendiri. Kamu cukup minta maaf sekali lagi dan menyerahkan kiriman laundry kamu dan lakukan pekerjaan kamu secara profesional...okay!!" Tambahku untuk meyakinkan diriku yang masih merasa malu dan takut untuk menemui Artha.

Ini gara-gara partner kerjaku si Jabrik (Boris namanya namun karna gaya rambut anak retro dengan pomadenya hingga julukan itu melekat padanya) yang minta pertukaran wilayah kerja, hingga akulah yang harus menangani pengambilan area yang mencakup beberapa wilayah apartemen dan komplek perumahan menengah keatas. Alasannya sih simple, dia tidak suka dengan customer di wilayah tersebut karena terlalu rewel dan sedikit sombong.

Dan yang dikeluhkan jabrik memang benar, 3 hari delivery aja sudah dapat sarapan komplain dan omelan dari mereka dengan segala keriwuhannya. Seperti "Maaf mbak, kalo baju yang ini nanti harus dry cleaning yach, coz ini bahannya sutra dan ga boleh lecet yach!! " ucapku dengan menirukan gaya bicara sok cantik ibu penghuni apartemen di komplek tempat Artha tinggal.

Bahkan Bapak-bapak model eksekutif ato pejabat teras mungkin, juga bisa bawel ternyata " Adik, ini jas nanti saya pakai untuk rapat nanti malam, jadi tumpahan kopi ini harus bersih dan nanti sebelum jam 6 sore harus sampai di pos satpam, biar mereka yang antar ke ruangan saya, Paham!! " omelku sendiri menirukan gaya pak Bos di salah satu perkantoran di Surabaya itu . Hmmm...panggil aku adik pula, sejak kapan aku punya kakak setua itu, orang tuaku saja masih sedikit lebih muda dari Bapak itu....hadewww. Kota metropolis dengan beragam karakter didalamnya.....hahaha.

~~~~~~ bersambung ~~~~~

#ODOP
#CERBUNG
#ONEDAYONEPOST

1 komentar:

Ditunggu kritik sarannya yach kak!

Review foundation budget 150k

Hai blogger readers, Aku bukan seorang beauty blogger profesional, namun cukup mencintai dunia makeup sebatas hobby dan kebutuhan haria...