Minggu, 22 Mei 2016

Indahnya pelangi di metropolis part.10

Kilauan lampu ibukota yang menawan melengkapi romantisme, dalam selimut langit cerah di malam yang bertabur bintang. Pesona sang Purnama yang bersinar terang dengan teduhnya mampu melelehkan jiwa - jiwa yang membeku karena kejemuan akan penatnya kehidupan.

Romantisme alam yang saling memadu kasih dengan alunan irama sang angin malam , yang mulai membisikkan desiran-desiran lembut hingga membuai para muda-mudi yang ada di balaikota Surabaya dalam kenyamanan bersama sang kekasih pujaan.

Namun tak seperti pasangan lainnya, Quin dan Artha yang berada di salah satu sudut taman saling membeku dan terpaku beberapa saat.
Kepanikan, kecemasan makin tampak di wajah pria cakep tersebut. Keringat dingin mulai mengucur perlahan melewati garis wajah tegas sang penakluk hati.

Entah kenapa wanita udik ini cukup membuatnya merasa resah saat berhadapan dengannya. Logika pun seakan melayang  menjauhi sang pemilik hati es.

"Cepat jawab pertanyaanku gadis manis, kediamanmu makin meresahkan jiwa yang tak tenang ini."

" what the hell !! Seberapa susahnya sich bilang iya atau tidak ?? Apa yang kau tunggu Quin ?? Aaargghhh....bisa gila dan mati beku aku disini !! " gerutu Artha sambil tetap berlutut dan menatap sang pujaan hati.

Di lain pihak, Quin yang mendengar ungkapan pria yang baru 1,5 bulan ditemuinya itu hanya terdiam bagai patung liberty. Kokoh berdiri dengan keangkuhan dan pesona yang mampu memukau siapapun yang menatapnya.

Namun keterpakuan ini bukan tanpa sebab, karena pria yang ada dihadapannya itu bukanlah sosok yang diharapkan untuk menjadi kekasihnya. Bukan karena fisik ya, karena Artha adalah pria tampan dengan tampilan kemeja perlente  dan jas ternama, apalagi saat dia keluar dari tunggangan besi CRV berwarna putih keluaran terbaru, benar-benar seperti pangeran berkuda putih dalam dongeng Cinderella.

Meskipun begitu hal ini sepertinya tak ayal langsung membuat Quin terpukau. Gadis ini hanya terdiam tanpa kata karena terkejut atas perubahan drastis sikap Artha.

Bagaimana tidak, orang yang sinis bahkan bisa dibilang sedikit tega memperlakukannya yang kurang sopan bahkan bisa dibilang tidak menganggap dirinya sebagai manusia melainkan seperti pembantu atau budaknya saja.

Tiba-tiba dalam 2 minggu dia memperlakukan dirinya layaknya tuan puteri dalam kisah dongeng, sikapnya penuh kasih sayang dan perhatian. Namun justru inilah menjadi pertanyaan besar dari gadis mungil ini.

"Whats ?? I LOVE U katamu ?? ARTHA?? cinta sama Gadis Udik kayak aku ?? Dunia mau kiamat iki !! Ngajak perang dunia III nich orang." Omelnya pada diri sendiri.

" hmmm...benar-benar sedang mempermainkanku ini orang. Liat saja, yang jelas aku tidak percaya segala muslihatmu." Pikiran quin mulai berkecamuk dan menggumam berbagai hal.

"Wake Up Quinsha, kenapa kamu masih terdiam. Buruan bilang padanya, aku tidak mencintaimu titik. Sudah gitu aja, tak perlu panjang lebar."Ucap Quin pada dirinya sendiri yang sedang diam terpaku.

Tiba-tiba lamunan Quin terpecah oleh suara menggelegar layaknya petir yang menyambar di malam indah ini.

"Quinsha Nur Hayat !! Jawab aku dong....please !! Don't killing me softly like this !! " jantungku deg-deg an seperti mau meledak ini !! " Bentak Artha saat memanggil nama gadis pujaannya namun mulai melembut dengan ekspresi penuh harapan.

" Astaghfirullah !! Busheett dah.... kalau manggil biasa aja kale. Gak perlu teriak kayak tadi , bikin jantung orang copot, TAU !! Ntar kalo copot, emangnya kamu bisa carikan yang baru trus dipasangin sekalian !! " bentak Quin kesal karena terkejut.

"Hmmm...habisnya kamu sih , daritadi bengong melulu. Iya deh, maaf...sorry!!" sahut pria tegap itu dengan senyum ramah untuk meluluhkan kemarahan gadis manisnya.

" Kamu kira apalah ini, hati bisa copot!! Emangnya kayak mainan LEGO yang dibongkar pasang seenaknya .....hadewww!! Ya sudah, ntar kalau beneran copot. Aku ganti deh ama hatiku, biar kamu selalu mengingat dan sayang sama aku gituch!! " tambah Artha penuh rayuan.

"Hmmm...... malah nge-gombal !! Capek dech !!" Jawab gadis itu tegas.
"Lho aku tidak membuai kamu dengan rayuan, ini bukan rayuan gombal melainkan ketulusanku padamu Quin. " bujuk pangeran cakep pada gadis manisnya.

"Hmmm...... Stop.... jangan bicara lagi." Sahut Quin sigap sambil melambaikan tangannya tanda biar Artha diam.

" Okay, aku akan jawab pertanyaanmu sekarang. "
" firstly, Terima kasih atas perhatian Artha padaku selama 2 minggu terakhir."

" secondly, bahkan atas sikap kasarmu kepadaku selama 1 bulan sebelumnya, aku berterima kasih."

" Yang ketiga, tentang pernyataan cintamu. Aku ucapkan terima kasih banyak. Aku terharu mendengarnya."

" next, mohon maaf buangetz....saat ini aku sedang tidak ingin menjalin hubungan serius dengan cowok manapun. Ada target yang musti aku kejar. Aku mau fokus ama kuliah sambil kerja dulu."

"And the last, aku tidak ada feeling lebih kepadamu. Namun bukan berarti kita tidak bisa menjalin pertemanan. Justru aku terharu bila kamu bersedia jadi temanku tapi tidak lebih dari itu." Jawab Quin tegas namun terucap dengan rapi dan santun.

"Hmmm...jadi aku ditolak nich. Baiklah. Tapi ingat aku pantang menyerah lho!! Aku akan buktikan kalau kita dapat bersama. Aku akan buat Quinsha jatuh cinta pada Artha Pandu Pranata. Just remind this word,okay !! " ucap Artha tegas penuh keyakinan meski sedikit terpancar rona kekecewaan dalam raut wajah tegasnya.

" Jadi, masih mau jalan-jalan lagi atau pulang wahai putri salju yang hatinya sebeku kulkas ??" Tambah pria cakep itu untuk mencairkan kebekuan Quin yang masih bengong shock atas reaksi dirinya setelah ditolak.

"Hmmm......pulang aja deh . Kamu beneran baik-baik saja? Maaf yach !!" Sahut Quin dengan ekspresi kekhawatiran pada Artha.

Tanpa menjawab Artha langsung berpaling menuju tempat parkir. Tepat 21.00 wib Artha dan Quin meninggalkan taman dengan berbagai tanya muncul dalam benak keduanya. Namun dengan tetap bungkam atas pertanyaan itu hingga mereka telah tiba di tempat tinggal Quin.

Akankah Quin terluluhkan atas janji Artha ?? Perjuangan apa saja yang akan dilakukan Artha demi mendapatkan perhatian dan cinta Quin ?? Akankah gadis es ini mampu mempertahankan prinsipnya ??

Tunggu kelanjutannya di next chapter yah...
Author mau bocan dulu...
Nguantuk....

#onedayonepost late post for 02 mei 2016
#ODOP
#CERBUNG

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ditunggu kritik sarannya yach kak!

Review foundation budget 150k

Hai blogger readers, Aku bukan seorang beauty blogger profesional, namun cukup mencintai dunia makeup sebatas hobby dan kebutuhan haria...