Senin, 23 Mei 2016

Indahnya Pelangi di Metropolis ~ Part.11

Detik berdetak seiring menit berganti hari dan perputaran waktu membawa pada perputaran laju kehidupan tiap insan yang menapaki jejak-jejak langkah untuk mengukir cerita penuh makna.

Kehampaan mulai merasuki jiwa-jiwa kosong dalam mahrab cinta. Kedukaan akan menyelimuti hati yang terbuang dari sang pujaan hati. Menatap kosongnya angan atas runtuhnya keindahan mimpi atas sebuah mahligai cinta kasih.

Namun tak seperti orang pada umumnya, Artha setelah ditolak bukan malah terpuruk dan patah hati. Justru semakin bersemangat dan makin gencar mengejar sang pujaan hati. Hingga dia mengucapkan sumpah, bahwa dia mampu menaklukkan hati Quinsha.

Semakin berjalannya waktu Quin sudah mulai pulih dari luka di kepalanya, hingga dia sanggup melakukan segalanya sendiri. Namun tak jarang pangeran pengejar cintanya tak pernah menghentikan segala bentuk perhatian yang diberikan selama dia masih sakit. Hingga Quin merasa risih dan berusaha mengatakan pada Artha.

"Artha, sekarang kan masih jam kerja? Kamu tidak kerja kah? Lain kali gak perlu antar makanan ke kampus atau ke tempat kerjaku lagi yach! Quin sudah sembuh dan bisa beraktivitas seperti biasa. Jadi gak perlu khawatir ama keadaanku yach. And makasih banyak lho atas kebaikannya selama ini. Aku tidak tahu bagaimana membalasnya." Ujar gadis manis itu saat ditemui artha di kampusnya sekitar 6 bulan setelah dia menolak cintanya.

"Kerja? So pastilah, ntar kalau tidak kerja. Bagaimana aku bisa memberi nafkah istriku yang cerewet plus ketus namun manis ini." Sahut sang pangeran tampan penuh senyum manja sambil menyentuh dagu Quin dengan niat mencairkan sedikit kekesalan gadis pujaannya.

"Whats? Istri katamu? Jadi pacar aja ogah! Apalagi istri, hadewww .... capek dech !!". Sahut Quin spontan sambil memalingkan wajah dan sedikit menjauhi Artha yang mulai kambuh penyakit rayuan mautnya.

"Jangan begitu dong sayang, mau aku lamar ke rumah kamu di desakah? Biar kamu luLuh dan bersedia menerima cinta aku. Sudah hampir 20 kali aku ungkapin perasaanku baik dihadapan kamu ataupun di depan khalayak ramai. Mulai di kampus, di depan apartemenku, di tempat kerjamu, di mall, di taman, dan masih belumkah mampu membuatmu percaya bahwa aku benar-benar mencintaimu, wahai sang gadis kenbang desa ??" Tanya Artha dengan penuh ekspresi memohon.

"Sapa juga yang minta kamu mengungkapkan perasaanmu di depan umum dan mempermalukan diri sendiri seperti itu. Kan aku sudah pernah bilang dari awal kamu ungkapin cinta bahwa aku mau fokus dulu sama kuliah dan kerjaan aku .... titik. Masih kurang jelaskah itu menurut kamu ?" Jawab Quin sedikit emosi karena merasa dipersalahkan oleh Artha bahwa dirinya yang membuat Artha berkorban sebanyak itu demi mengejar dirinya.

"Iya-iya, bukan salah kamu koq sayang. Salahku sendiri aja yang terlalu cinta sama kamu. Dan gak mau berpaling lagi dech." Sambil tersipu malu pria tegap itu menanggapi omongan gadis bertubuh mungil itu.

"Hmmmm..... tuch kan. Apa Quin bilang, bukan salahku kan. Salahnya kamu sendiri aja, kenapa pula jatuh hati sama cewek ketus dan gak berperasaan seperti yang kamu bilang dulu. Memang enak apa dikatain gadis udik, gila dan gak berperasaan gitu!!" Ujar gadis ketus ini dengan ekspresi cemberut dan sedikit ada sorot mata dendam didalamnya.

"Ya sudah, pangeran mau lanjut kerja yach. Tuan puteri baik-baik disini !! Jangan tolah-toleh cowok cakep yach !! Okay, See you ntar malam sayang ..... Love U Honey !!" Sambung Artha sambil berlalu meninggalkan pujaan hatinya.

Setelah kepergian pengganggu hidupnya, Quin beranjak dari kursi di salah satu taman di depan gedung fakultasnya. Dan segera masuk ke kelas untuk mengikuti mata kuliah sistem manajemen.

Meski masih tersimpan beberapa tanya pada benak gadis dengan hati es ini.
"Dasar cowok tak tau diri, sudah ditolak berkali-kali pun kenapa masih ngeyel aja. Pakai cara halus sampai super sadis udah aku lakukan, kenapa masih ngejar aja yach. Kagak punya rasa jemu ta? Aku aja yang dikejar sudah jenuh menyahutinya. Tapi jadi penasaran, apa yach yang diincarnya hingga dia segitunya survive sama aku ?? Hmmm....dasar cowok gila !! Sudah aahh, aku musti ke kelas nih, kalau tidak, bisa dapat untaian puisi penuh duri dari dosen killer pak Aryo nanti.... wuidihhh...ogah bangetz!!" Gumam Quin dalam hati selama menuju kelas.

#ODOP
#onedayonepost late post for 06 mei 2016
#cerbung

1 komentar:

  1. seperti itu mungkin ya anak-ank muda jaman sekarang
    agak-agak lebay dot com

    BalasHapus

Ditunggu kritik sarannya yach kak!

Review foundation budget 150k

Hai blogger readers, Aku bukan seorang beauty blogger profesional, namun cukup mencintai dunia makeup sebatas hobby dan kebutuhan haria...