Kamis, 26 Mei 2016

Indahnya Pelangi di Metropolis ~ part.18

Hingga tanpa disadari, sang ayam jago dan kicauan burung pipit mulai membuai mereka dalam kesegaran datangnya sang mentari pagi.

Berbagai aktivitas pun dimulai di senin yang cerah nan ceria. Quin pun bersiap untuk kembali ke Surabaya, padahal Artha masih terbaring di ruang tamu. Saat hendak pamit, berangkat untuk ke Surabaya dengan niat naik bis pertama. Malah omelan dari sang ibunda yang diterimanya.

"Lho...koq Artha tidak dibangunkan, apa kalian gak pulang bareng??" Tanya ibunda penuh keheranan.

"Tidak bu. Quin naik bis umum saja." Jawabnya singkat.

"Lho...kepriben toh, cah ayu. Lha wong sama-sama tujuannya ke Surabaya? Ada mobilnya nak Artha juga. Kenapa gak bareng saja?? Lagian kan, nak artha gak paham wilayah sini, nanti kalau tersesat, yo kasian toh....nduk ayu!" Balas sang ibu sambil menghampiri Artha untuk membangunkannya.

"Cah bagus, bangun gih. Sudah pagi ini, itu lho, Quin mau berangkat sendiri pakai bis umum." Ucap bu mariyem dengan sedikit keras.

"Ehmmmm.....ugghhh.... Ehh... ibu!! Tidur disini enak yach udaranya. Sampai-sampai kesiangan aku bangunnya!!" Sahut Artha sambil menggeliat.

"Oh, iya. Sayangku Quin. Kita pulang bareng saja. Bentar lagi berangkat deh!!"sahutnya sambil mulai duduk untuk mengumpulkan nyawa yang masih tercecer.

"Ogah ah.... ntar kamu reseh!! Lagian ini sudah jam berapa? Kamu saja belum mandi dan sarapan, terus mau berangkat kapan? Ntar malah kemalaman dan aku telat masuk kuliah!" Sahut Quin sedikit kesal sambil liatin jam tangan berwarna keemasan dengan hiasan permata imitasi di sekitar bingkainya yang makin menambah anggun dan feminim.

"Okay ... I'm get up right now, tunggu sebentar aku mau mandi yach!" Sambil berdiri dengan keliyengan dan masuk ke kamar.

"Lho...lho....cah bagus....itu...itu... koq....malah masuk kamar tidurnya Quin sich??" Teriak ibunda sambil narik-narik tangan Quin, yang lagi sibuk mainan gadgetnya.

"Woi...woi....tuh yang ada dalam kamarku, buruan keluar.... kamar mandinya di belakang tau!! Makanya, buka mata dulu baru bangun tidur...hadeww!!" Teriak Quin sambil ketawa cekikikan.

Tak lama kemudian, Artha keluar dari kamar Quin sambil cengar cengir dan tersipu malu. Dan menuju kamar mandi yang ditunjukkan sang calon mertua.

5 menit kemudian, dia telah tampil fresh dan gagah layaknya pangeran yang siap bertualang.

"Saya pamit pulang yach ibu mertua, tolong sampaikan salam ke bapak mertua sekalian. Come on baby, lets go!!" Ucapnya sambil mencium tangan ibu mertua dan kemudian mencolek pujaan hatinya pertanda siap berangkat.

"Lho, cah bagus nggak sarapan dulu? Iya nanti ibu sampaikan, bapakmu sudah tadi pagi berangkat ke sawah." Jawab ibunda sambil menunjuk ke meja yang penuh makanan.

"Oh, tidak apa-apa ibu. Nanti aja di jalan, abisnya tuan putri sudah pasang wajah cemberut takut terlambat." Jawabnya sambil liatin sang pujaan yang masih sedikit kesal atas tingkahnya.

"Okay, tunggu sebentar." Pinta ibu mertua sambil menyiapkan bekal buat sarapan Artha di mobil nanti.

"Nduk ayu, ini bekal kamu sama buat sarapan nak Artha di jalan nanti. Kasihan dari kemarin malam dia belum makan apapun." Ucap sang ibunda pada putri sulung kesayangannya.

"Iya...sayang. nanti aku disuapin yach. Lapar nich kakandamu tercinta." Rayu sang pangeran kesiangan itu. Sambil berlalu menuju mobil.

"Quinsha pamit yach ibu. Nanti kalau sudah sampai, aku telepon koq. Ibu sama Ayah baik-baik disini yach." Pamitnya sambil memeluk ibunya tercinta.

Mereka pun pulang bersama menuju Surabaya.

Apakah hati Quin sudah meleleh dan menerima Artha menjadi kekasihnya?
Waiting next chapter yach...
Thanks udah bersedia baca dan comment.

~~~~ bersambung ~~~~
#onedayonepost late post for 20 mei 2016
#ODOP
#cerbung

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ditunggu kritik sarannya yach kak!

Review foundation budget 150k

Hai blogger readers, Aku bukan seorang beauty blogger profesional, namun cukup mencintai dunia makeup sebatas hobby dan kebutuhan haria...